Liga 1 Ditunda
PSIS Semarang tak Mau Gegabah Memotong Gaji Pemain, Ini Kata General Manager PSIS
Manajemen PSIS Semarang tak mau gegabah memotong gaji pemain sebagai dampak dari penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Manajemen PSIS Semarang tak mau gegabah memotong gaji pemain sebagai dampak dari penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 yang memakan waktu cukup lama, yakni hingga akhir Juni 2020. Idealnya, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan mulai awal Juli mendatang.
Hal itu sesuai surat PSSI pada 27 Maret lalu, yang dikirimkan ke klub peserta mengenai kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 dalam status keadaan tertentu darurat bencana virus corona (Covid-19).
Ada enam poin dalam isi surat tersebut. Satu hal yang paling menarik yakni klub peserta boleh melakukan perubahan gaji pemain untuk periode bulan Maret, April, Mei, dan Juni yang dikategorikan sebagai force majeure.
"Klub Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah ditandatangani atau disepakati antara klub dan pemain, pelatih dan offisial atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, Juni 2020 yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja," demikian isi surat tersebut.
• Bukan Era Solskjaer, Paul Pogba Mengaku Bahagia di Manchester United Saat Dilatih Mourinho
• Pasien Positif Corona Meninggal di Purwokerto, Riwayat Perjalanan ke Solo dan Ungaran
• Pria Berbaju Loreng Hadang dan Gebrak-gebrak Mobil Bupati Tulungagung: Anak Saya Tak Bisa Makan!
• Calon Vaksin Corona Ditemukan, Ilmuwan Mengatakan Butuh Waktu 18 Bulan untuk Uji Keamanan
Merespons hal itu, General Manager PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto mengatakan, manajemen tim Mahesa Jenar masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) perihal tersebut.
Di sisi lain, manajemen juga belum melakukan pembahasan terkait isi surat dari PSSI terseburt.
"Soal itu kami belum putuskan, kami masih rapat manajemen dan mungkin kami berharap sih PSSI memberikan juklak juknis terkait hal itu," kata Liluk, Senin (30/3).
Lelaki yang hobi memelihara burung kenari ini menyebut, pihaknya tak mau salah langkah jika mengubah gaji pemain tanpa mendapat arahan yang jelas dari PSSI.
"Kami tidak mau klub ini jadi salah," jelasnya.
Saat ini, tak ada kegiatan tim di Semarang sebab para pemain saat ini diliburkan. Untuk sementara waktu, skuat besutan Dragan Djukanovic mendapatkan jatah libur selama dua pekan. Namun, kemungkinan akan ada perpanjangan masa libur.
Praktis, tim PSIS terakhir kali melakukan aktivitas bersama-sama pada 23 Maret lalu, yakni saat pengukuran berat badan sebelum diliburkan selama dua pekan.
Dalam kesempatan terpisah, striker PSIS, Hari Nur Yulianto berharap, segera ada pertemuan antara perwakilan pemain dan manajemen untuk membahas soal gaji pemain. Ia mengaku, masih menunggu kabar dari manajemen terkait hal itu.
"Kalau dari manajemen belum ada pemberitahuan kontrak, termasuk rencana pembaruan gaji yang dibayarkan sebesar 25 persen. Belum ada pembicaraan apa pun dengan semua pemain," jelasnya.
Pemain berusia 30 tahun ini mengatakan, jika memungkinkan ada kesepakatan antara pemain dan manajemen untuk sama-sama mencari jalan tengahnya.
Di sisi lain, ia berharap, untuk pembayaran gaji pada bulan Maret tak mengalami pemotongan. Sebab, hingga Maret tim masih beraktivitas, termasuk melakoni tiga pertandingan awal Liga 1 2020.