Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Curahan Hati Suami Almarhumah Solekah Wanita yang Ditemukan Meninggal di Tandon Air di Semarang

Wajah Budi Sapto (36) masih tampak lesu ketika di temui Tribun Jateng di rumah kerabatnya di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Tandon air tempat almarhum ditemukan, Kamis (26/3/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wajah Budi Sapto (36) masih tampak lesu ketika di temui Tribun Jateng di rumah kerabatnya di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang, Kamis (2/4/2020).

Budi adalah suami dari almarhumah Solekah (33) warga Sikluwung Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang yang ditemukan meninggal di tandon air, Kamis (26/3/2020) sekira pukul 14.30 WIB.

"Sampai sekarang saya belum berani bekerja karena bersikap kooperatif menunggu hasil penyelidikan polisi terhadap penemuan jenazah almarhumah istri saya," terang Budi.

MAM Mahasiswa Hajar dan Caci Maki Polisi Bripka Saifuddin Saat Baca Maklumat Kapolri di Warung Kopi

Koper Hilang di Turki Kembali, Nagita Kehilangan Satu Kotak Underwear, Raffi : Awas Dijampi-jampi!

Dikabarkan Hilang Setelah Ungkap Virus Corona Pertama di Wuhan, Dokter Ai Fen Muncul, Ini Curhatnya

Viral Pria di Solo Bagi-bagi Sembako Kendarai Sedan Mewah, Tukang Becak: Alhamdulillah Pas Sepi

Kondisi tekini rumah lokasi ditemukan mayat dalam tandon air, Sikluwung Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang, Kamis (2/4/2020).
Kondisi tekini rumah lokasi ditemukan mayat dalam tandon air, Sikluwung Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang, Kamis (2/4/2020). (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO)

Dia menuturkan telah melewati tahapan penyelidikan yang dilakukan Polrestabes Semarang.

Budi sempat menginap dua hari satu malam di Polrestabes Semarang bersama tetangganya yakni Feri Adi Saputra yang bersama-sama menjadi saksi penemuan jenazah almarhumah.

"Saya berharap kejadian ini lekas terungkap fakta sebenarnya, sebab saya ingin lekas fokus menjalani hidup, melupakan masa lalu yang pahit dan membuka lembaran baru bersama dua anak saya," katanya.

Menurut Budi, keterangan sejujur-jujurnya telah dia ungkapkan dihadapan penyidik Polrestabes Semarang. Sampai olah tempat kejadian perkara pada Minggu (29/3/2020) telah dia ikuti.

Dia menuturkan berusaha ikhlas menerima kejadian yang menimpa istrinya.

Pasalnya pada saat kejadian dia mengira istrinya pergi meninggalkan rumah disebabkan karena persoalan utang piutang.

"Nama istri saya dicatut oleh tetangga untuk berutang di bank titil tetapi tetangga saya itu malah kabur. Otomatis istri saya yang dikejar bank titil tempat tetangga saya mengutang," jelasnya.

Selepas itu, lanjut Budi, almarhumah mengalami tekanan lantaran hampir setiap hari ada bank titil yang datang ke rumah untuk menagih hutang.

Jumlah utang yang mencatut nama istrinya, menurut Budi tidak mengetahui jumlah pasti, namun kurang dari Rp 10 juta.

Budi sempat menyelesaikan beberapa persoalan hutang tersebut, namun saat terakhir berbincang dengan almarhumah.

Dia menangkap dari obrolan itu almahumah kasihan kepadanya karena harus ikut menanggung persoalan itu.

"Saya bilang ke almarhumah, saya bekerja keras untuk anak istri, persoalan di bank titil saya minta sudah jangan dipikirkan lagi," bebernya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved