Wabah Virus Corona
Kisah Pilu Tukang Urut yang Ambruk di Jalan Diduga Corona, Ini Kejadian Beberapa Hari sebelumnya
Karyawan bank tersebut mengeluh lantaran badannya meriang dan pegal-pegal, batuk pilek dan radang tenggorokan
TRIBUNJATENG.COM - Video amatir yang memperlihatkan seorang warga yang tiba-tiba saja tumbang di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) tidak jauh dari Rapak Balikpapan, beredar.
Video tersebut diketahui diambil oleh warga pada Rabu (1/4/2020) sekira pukul 22.30 Wita.
Video tersebut langsung ramai diperbincangkan dan tersebar luas di media sosial dan group WhatsApp.
• Benarkah Cuaca Panas Bikin Virus Corona Mati? Ini Penjelasan IDI
• Kesaksian yang Hadir di Pernikahan Syekh Puji & Bocah 7 Tahun: Tengah Malam, Begini Tingkah Pujiono
• Promo Superindo 3-5 April 2020, Diskon Akhir Pekan Cuma 3 Hari! Tetap Jaga Jarak saat Belanja
• Daftar Harga Hp Realme Bulan April 2020 Mulai C2 Hingga Realme 6 Pro
Ternyata warga yang tumbang di pinggir jalan tersebut diketahui merupakan warga Gang Buntu, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah bernama Cipto (40).
Menurut tetangganya, Cipto merupakan warga Gang Buntu dan berprofesi sebagai tukang urut.
"Dia warga di RT sini Gang Buntu, itu bapaknya bocah yang hilang waktu itu sampai sekarang belum ketemu," kata Yadi, warga Gang buntu yang juga tetangga korban.
Sebelumnya, Cipto diketahui sempat mengurut salah satu karyawan bank yang datang dari luar daerah.
Karyawan bank tersebut mengeluh lantaran badannya meriang dan pegal-pegal, batuk pilek dan radang tenggorokan.
"Sejak kemarin dia mengeluh tidak enak badan usai mengurut karyawan bank yang datang dari luar daerah, nah orang bank itu mengalami meriang, batuk pilek dan radang tenggorokan," lanjutnya.
Sebelum itu, dari informasi yang beredar korban ternyata diketahui sempat periksa di RSKD namun lantaran tidak ditanggung BPJS, korban akhirnya diminta membayar Rp 435 ribu.
Alhasil korban memutuskan pulang dan tidak jadi memeriksakan kondisi kesehatannya.
Sepulang dari RSKD tersebut, malamnya kondisi korban kembali tak enak sehingga ia bersama sang istri, memutuskan pergi ke Rumah Ibnu Sina tidak jauh dari tempat tinggal mereka untuk cek kondisi kesehatan.
Karena jalan raya saat itu sedang ditutup, korban dan istrinya terpaksa berjalan kaki menyeberang dari SPBG menuju RS Ibnu Sina.
Namun belum sampai di rumah sakit, korban tiba-tiba ambruk dan langsung mengalami kejang-kejang.
Lantaran panik, istri korban akhirnya meminta pertolongan dengan cara menghubungi tetangganya dan selanjutnya tetangga menghubungi pihak rumah sakit.