Virus Corona Jateng
Kisah Pilu Lansia Wonosobo Dikira Terjangkit Virus Corona, Tak Ada Warga Menolong, Begini Nasibnya
Seorang lansia di Wonosobo diduga terinfeksi virus corona hampir tak ditolong warga karena takut menular.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Ketakutan terhadap wabah virus Corona (COVID-19) di satu sisi melahirkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi penyebarannya.
Tetapi di sisi lain, ketakutan berlebihan (paranoid) justru berdampak buruk terhadap hubungan sosial.
Rasa kemanusiaan terkikis.
Aksi sosial memudar.
• Mulai Besok Jalan di Kota Semarang yang Ditutup Bakal Ditambah Lagi, Ini Titiknya
• Wakil Dirut PLN: Mulai Hari Ini Token Listrik Gratis dan Diskon 50 % Sudah Bisa Diakses, Ini Caranya
• Kabar Gembira di Tengah Pandemi Corona, Pemerintah Umumkan Aturan Tentang THR, Simak Selengkapya
• Di Kelurahan, Ojol yang Ditipu saat Antar Penumpang Purwokerto-Solo Kaget: Sudah Banyak Ojol Lain
Ketakutan berlebihan menumbuhkan sikap saling curiga di antara masyarakat
Orang yang sebenarnya sakit biasa, dicurigai terinfeksi Corona.
Andai tak ada petugas yang segera menolong, Senin (6/4/2020), nasib seorang kakek di Dusun Pawulon Desa Gondowulan Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo mungkin akan lain.
Sudirman (70), pria renta yang sebatang kara di rumahnya itu bernasib malang.
Ia mendadak sakit.
Tubuhnya panas.
Orang tua itu sampai menggigil.
Dalam kondisi demikian, Sudirman mestinya butuh pertolongan segera.
Alih-alih membawanya ke puskesmas atau rumah sakit.
Tak satupun keluarga atau tetangga sekitar berani menolong orang tua itu.
Bahkan anak Sudirman yang rumahnya bersebelahan pun tidak berani menolong orang tuanya.
Mereka rupanya takut jika sakit yang dirasakan Sudirman akibat infeksi virus Corona yang mudah menular.
Karenanya warga memilih memanggil petugas untuk menolong orang tua itu.
"Mendengar kejadian tersebut Bhabinkamtibmas Desa Gondowulan, Bripka Gigih Setyaji mengajak Babinsa Sertu Efendi, segera menengok keadaan Mbah Sudirman dan membawanya ke Puskesmas Kepil,"kata Kapolsek Kepil Iptu Mus Subadi
Ketakutan yang luar biasa terhadap penularan virus corona, terkadang malah menghilangkan jiwa kemanusiaan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi, petugas pun melengkapi dengan alat pelindung diri (APD).
Tak ada APD yang memadai, jas hujan pun jadi.
Terpenting, mereka bisa segera mengevakuasi Sudirman yang butuh pertolongan.
Petugas meminjam ambulance Desa Gondowulan untuk membawa Sudirman ke Puskemas.
Saat proses evakuasi, suasana sekitar rumah pun lengang.
Suasana ini mirip saat proses evakuasi pasien Covid-19.
Tidak terlihat ada warga yang mendekat karena ketakutan.
Ada tetangga yang hanya mengintip lewat jendela rumah, tanpa berani keluar.
Sesampai di Puskesmas Kepil, tubuh pengantar pasien disemprot disinfektan untuk membunuh kuman yang mungkin menempel.
Mobil ambulance pembawa orang tua itu pun disemprot disinfektan.
"Petugas disemprot disinfektan, mobilnya juga setelah membawa pasien,"katanya
Mereka akhirnya mendapat hasil melegakan usai melewati proses evakuasi yang berat dan menegangkan.
Dari hasil pemeriksaan petugas medis Pukesmas Kepil, ternyata, Sudirman bukan terpapar virus Corona (virus corona).
Orang tua itu hanya menderita masuk angin biasa.
Bahkan Sudirman tak perlu menjalani rawat inap karena sakitnya hanya biasa.
"Pasien dibawa pulang kembali,"katanya.
Kapolsek Kepil Iptu Mus Subadi mengimbau masyarakat agar tidak takut yang berlebihan terhadap wabah Corona.
Asal mengukuti prosedur yang dianjurkan pemerintah, masyarakat akan aman.
• Ramai Video Ganjar Pranowo Dicegat Tim Relawan Tanggap Corona, Ini yang Sebenarnya Terjadi
• Info Pemeliharaan Jaringan Listrik Puspowarno PLN ULP Semarang Barat, Selasa 7 April 2020
• KUA Sragen Sementara Tidak Layani Ijab Kabul Hingga 21 April 2020
• Petugas Bea Cukai Gagalkan Aksi Penyelundupan 1.542 Roll Kain Polyester Senilai Rp 1 Miliar