Wabah Virus Corona
Benarkah Bulan Ramadan Diprediksi sebagai Puncak Sebaran Virus Corona? Ini Kata Pakar Epidemiologi
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Iwan Ariawan saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV
TRIBUNJATENG.COM - Upaya penanggulangan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terus dilakukan.
Misalnya, menerapan kebijakan social distancing: mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah hingga menyarankan untuk tidak mudik Lebaran tahun ini.
Namun, upaya itu belum bisa menekan jumlah kasus positif terjangkit virus corona.
Menurut laporan www.covid-19.co.id, per Senin (6/5/2020) siang, Indonesia sudah memiliki jumlah kasus positif virus corona sebanyak 2.491 orang.
Ada 209 orang di antaranya meninggal dunia dan 192 orang telah dinyatakan sembuh.
• KRONOLOGI Siswa SMA Curi Mobil Eks Kapolda Bintang 3, Pelaku : Saya Mencuri untuk Dipakai Sendiri
• Update Corona Global 7 April 2020: Jumlah Pasien Sembuh Tiga Kali Lebih Banyak dari Pasien Meninggal
• Menag Keluarkan SE Panduan Ibadah Ramadan, Inilah Lengkapnya
• Pengakuan Soraya Larasati: Dada Dicomot dari Belakang
Kondisi ini pun membuat banyak ahli khawatir akan puncak dari pandemi virus corona ini.
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Iwan Ariawan saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Minggu (5/4/2020), menyampaikan penjelasan.
Menurutnya, puncak virus corona di Indonesia kemungkinan besar terjadi di bulan April ini.
"Pada model kami, jika pemerintah tidak melakukan apa-apa, jadi dalam skenario terburuk itu kita akan mencapai puncak dari epidemi corona pada pertengahan April," ujar Iwan.
Namun, ia menjelaskan dari hasil penelitiannya puncak Covid-19 ini bisa saja bergeser jika pemerintah melakukan intervensi yang tepat.
"Kemudian, kalau dari model itu puncaknya juga akan bergeser, puncak ini bergeser itu lebih baik."
"Karena memberikan kesempatan kita untuk bersiap-siap, yang mengkhawatirkan dari masalah epidemi Covid-19
adalah jumlah pasien yang nanti butuh perawatan di rumah sakit dan perlu perawatan intensif, ini yang akan membebani fasilitas kesehatan kita," jelasnya.
Ia mengatakan apabila pemerintah bisa menangani wabah ini dengan baik, maka Covid-19 di Indonesia diperkirakan akan usai pada akhir Mei atau awal Juni.
"Kalau dari model yang kami buat dilakukan intervensi yang baik, ini kasusnya akan berkurang di akhir Mei atau awal Juni.