Wabah Virus Corona
Khas Orang Indonesia, Pertama Yang Dilakukan Setelah Bebas Lockdown di Wuhan, WNI Ini Kangen Nyambel
Apa yang dilakukan WNI di Kota Wuhan setelah lockdownnya dicabut pertama kali. Meski Kota Wuhan China sebagai pusat dimulainya wabah Virus Corona
TRIBUNJATENG.COM -- Apa yang dilakukan WNI di Kota Wuhan setelah lockdownnya dicabut pertama kali.
Meski Kota Wuhan China sebagai pusat dimulainya wabah Virus Corona (Covid-19) kini telah resmi selesai mengakhiri masa lockdown di kota tersebut.
Total hampir 2,5 bulan Kota Wuhan dikunci rapat, tidak seorang pun bisa masuk, dan keluar dari kota yang terletak di Provinsi Hubei, China tersebut.
Humaidi, seorang warga negara asal Indonesia, menceritakan bagaimana kisahnya terkurung selama 76 hari, jauh dari kampung halaman.
• Inilah Daftar Lengkap Libur Nasional & Cuti Bersama 2020 Setelah Pemerintah Geser Cuti Lebaran
• HOAX! Angin Utara Bawa Wabah Penyakit Selama 3 Hari, Ini Penjelasan BMKG dan LAPAN
• HEBOH! Mayat Pria dan Wanita Tanpa Busana di Kamar Kontrakan Banjarsari Solo
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Penyanyi Dangdut Ini Meninggal Dunia Saat Goreng Donat di Dapur
• Jumlah Kasus DBD di Jateng Hingga Akhir Maret 2020, Kadinkes: Cilacap Tertinggi 216 Kasus
Humaidi, seorang warga negara asal Indonesia yang tinggal di Wuhan menceritakan mengapa dirinya enggan pulang ke tanah air (Instagram/@voaindonesia)
Kisahnya ia ceritakan lewat akun Instagram @voaindonesia, Jumat (10/4/2020).
Awalnya pria yang juga dikenal dengan nama Omed itu mengungkapkan apa hal pertama yang ia ingin lakukan selepas bebas dari kurungan lockdown, dan ancaman Covid-19.
Humaidi telah terkurung di dalam asrama sejak bulan Februari.
Ia baru bisa keluar setelah Wuhan mengangkat status lockdown pada Rabu (8/4/2020).
Pertama kali keluar dari ruangan tempatnya tinggal, ia mengaku senang melihat adanya aktivitas penduduk di Wuhan kembali seperti sedia kala.
"Dua bulan penuh di dalam ruangan, terus lihat orang Wuhan beraktivitas kembali, melihat keramaian Wuhan di luar gedung kampus ini," kata Humaidi.
"Keluar saja dari dalam gedung, itu sudah senang."
Setelah bebas melakukan aktivitas di luar, Humaidi mengatakan hal yang paling ingin ia lakukan adalah memasak sambal sendiri.
"Langung belanja, aku nyari minyak goreng, tomat, cabai," jelasnya.
"Ingin masak sendiri, ingin nyambel, aku cuma kangen nyambel itu aja," lanjut Humaidi.
Meskipun kini lockdown telah diangkat, mahasiswa di kampus hanya diperbolehkan keluar selama tiga kali dalam sehari.
Dan tiap keluar waktunya hanya dibatasi selama 1,5 jam.
Peraturan tersebut sangat ketat, sebab apabila dilanggar, orang yang bersangkutan tidak akan diperbolehkan keluar ruangan pada keesokan harinya.
Warga Wuhan Pernah Sepelekan Corona
Humaidi lalu bercerita bagaimana awal mula lockdown terjadi di Wuhan.
Kala itu mulai 23 Januari ketika angka kasus positif Covid-19, transportasi masuk, dan keluar Wuhan mulai diberhentikan.
Humaidi mengaku tidak ada pemberitahuan dini bahwa Wuhan akan dikunci total.
Ia menceritakan di awal munculnya wabah Covid-19, perilaku warga setempat masih meremehkan, dan menganggap enteng.
"Nanti paling setengah bulan juga sembuh orang-orang itu," ujar Humaidi.
"Anehnya kita tanggal 22 Januari tenang-tenang saja."
"Kita malah main ke mall, yang di dalam situ, orang banyaknya minta ampun, aduh gobl**nya aku."
"Pas itu saya enggak pakai masker," imbuhnya.
Selanjutnya memasuki tanggal 2 Februari, Humaidi bercerita bahwa rumah-rumah susun, dan apartemen mulai dikunci.
Orang yang diperkenankan untuk berbelanja hanya Ketua RT, dan staf-stafnya.
Warga yang lain hanya bisa menitipkan barang apa yang ingin mereka beli.
"Didaftar barang-barang yang tersedia apa saja, nanti mereka bantu untuk belanja," terang Humaidi.
Wartawan VOA Indonesia lalu menanyakan keinginan Humaidi untuk pulang ke tanah air.
Humaidi langsung menjawab dirinya tidak ingin pulang ke Indonesia.
Alasan tersebut dikarenakan menurutnya kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai meningkat.
"Sepertinya tidak, mengingat di Indonesia sendiri kasusnya juga mulai meningkat," kata Humaidi.
Humaidi juga membandingkan kondisi Indonesia dengan Wuhan.
Menurutnya ada kejanggalan yang terjadi di Indonesia.
Ia menyoroti masih adanya penerbangan di bandara-bandara di Indonesia.
"Kalau kita samakan pengalaman dengan Wuhan," kata Humaidi.
Di (Indonesia) kenapa bandara masih dibuka ya, terus orang-orang enggak boleh keluar, tapi (penerbangan) bandara masih berkeliaran."
"Ya semoga saja banyak keajaiban dari Tuhan," tandasnya.
(TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Bebas dari Lockdown Wuhan, WNI Ini Justru Enggan Pulang ke Indonesia: Aku Cuma Kangen Nyambel
• ABK Pasien ODP Kabur dari Wisma Atlet Dinihari, Saat Berhasil Ditelepon Ngaku Sudah di Makassar
• Lionel Messi Hengkang ke Inter Milan, Benarkah? Ini Tanggapan Messi dan Rivaldo
• UPDATE VIRUS CORONA JATENG: Jumlah Kematian Positif Corona Di Jateng Sebanyak 22 Orang
• Tangisan Lepas Glenn Fredly, Mutia Ayu : “Please, Jangan Tinggalin Aku, Aura Kasih Tak Mampu Bicara