Virus Corona Jateng
Pasien PDP Asal Karanganyar Meninggal Dunia, Sekitar Lokasi Pemakaman Dipasangi Garis Polisi
Dari pantauan di lokasi, prosesi pemakaman dilakukan sesuai protap pemakaman pasien virus corona
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pasien asal Kabupaten Karanganyar yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di RSUD dr Moewardi Solo, Jumat (10/4/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjateng.com dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, pasien tersebut merupakan seorang peserta ijtima ulama di Gowa Sulawesi Selatan pada Maret 2020 lalu.
Pasien laki-laki asal Kecamatan Mojogedang tersebut diketahui pulang ke Karanganyar pada Rabu (25/3/2020) lalu.
• Promo Superindo 9-12 April 2020, Banyak Diskon di Akhir Pekan Cuma 3 Hari, Ini Daftarnya
• Hormati Perawat RSUP Kariadi yang Meninggal karena Corona, Anggota PPNI Jateng Kenakan Pita Hitam
• Ganjar Pranowo Lega Lihat Data Arus Mudik Terbaru ke Jateng: Saya Ucapkan Terima Kasih
• Benarkah Jika Merapi Meletus Abunya Akan Mematikan Virus Corona? Ini Penjelasan Pakar Gunung Berapi
Dari pantauan di lokasi, prosesi pemakaman dilakukan sesuai protap pemakaman pasien virus corona.
Mobil jenazah dari RSUD dr Moewardi Solo tiba di lokasi pemakaman sekitar pukul 10.15.
Sekitar lokasi pemakaman terlihat dipasang garis polisi. Jenazah tidak dibawa ke rumah duka melainkan langsung dilakukan prosesi pemakaman.
Tampak petugas pemakaman dari RSUD dr Moewardi Solo mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Warga sekitar pun tidak diperbolehkan mendekat ke tempat pemakaman.

"Pasien PDP itu yang dari Gowa. Dia yang pulang naik kapal.
Tiba pada Rabu (25/3/2020) dan dibawa ke puskesmas setempat lalu dirujuk ke RSUD Karanganyar Minggu (29/3/2020). Kemudian dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo.
Cuma hasilnya (positif atau negatif) belum keluar," kata Plt Kepala DKK Karanganyar, Purwanti saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (10/4/2020).
Dijelaskannya, laki-laki berusia 77 tahun itu mengalami gejala batu dan pilek sepulang dari acara ijtima ulama di Gowa, Lantas selang lima hari dirujuk ke RSUD Karanganyar karena mengalami sesak nafas.
"Habis pulang dari Gowa pasien tidak ke mana-mana. Sudah dilakukan tracking. Keluarga tetap isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan. Pasien satu rumah dengan istrinya," terangnya.
Terkait apakah pasien tersebut mempunyai riwayat penyakit penyerta lainnya, lanjut Purwanti, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.
Sementara itu Camat Mojogedang, Eko Joko Iswanto menambahkan, terkait penanganan pihak keluarga pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas puskesmas serta DKK Karanganyar.
"Kemarin yang sempat menangani dan membawa ke rumah sakit juga diminta untuk isolasi mandiri," imbuhnya.
Kaitannya sosialisasi langkah pencegahan penyebaran virus corona sudah dilakukan mulai dari tingkat desa, dusun hingga RT.
"Para pemudik juga diminta supaya isolasi mandiri dulu," jelas Eko. (Ais)
• Benarkah Jika Merapi Meletus Abunya Akan Mematikan Virus Corona? Ini Penjelasan Pakar Gunung Berapi
• Promo Superindo 9-12 April 2020, Banyak Diskon di Akhir Pekan Cuma 3 Hari, Ini Daftarnya
• Ganjar Pranowo Lega Lihat Data Arus Mudik Terbaru ke Jateng: Saya Ucapkan Terima Kasih