Virus Corona Jateng
Veronika Sedih Pertama Kalinya Dalam Hidup Ibadah Misa Pekan Suci Paskah Secara Online
Hari Raya Paskah tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, bisa dibilang Paskah 2020 sekarang
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hari Raya Paskah tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan, bisa dibilang Paskah 2020 sekarang jadi pengalaman pertama bagi sebagian besar umat nasrani di Indonesia.
Seperti dirasakan satu di antara umat Katolik asal Kota Semarang ini, yakni Veronika Sukartini.
• Viral Suami Dilabrak Istri Gegara Mandi dengan Si Rambut Panjang, Malah Cengengesan
• Doa Quraish Shihab untuk Glenn Fredly Bikin Najwa Shihab Menangis Sesenggukan
• Warga Ngadirgo Semarang Sempat Pasang Spanduk Tolak Pemakaman Korban Corona, Ini Alasannya
• Aksi Nekat Sopir Truk Evakuasi Mandiri di Tanjakan Silayur Semarang, Warga: Gila Tuh!
Dia untuk pertama kalinya mengikuti ibadah misa Pekan Suci Paskah, Jumat Agung (10/4/2020) ini secara live streaming online.
Jemaat Gereja Paroki Santa Theresia Bongsari, Semarang ini mengaku sedih saat mendengarkan secara seksama misa secara online.
Sebab, ini jadi pengalaman pertama bagi Veronika.
"Saya sedih.
Saya belum pernah mengalami kayak gini.
Sepanjang hidup, baru kali ini saya tidak bisa ikut misa Pekan suci di Gereja," kata perempuan berusia 86 tahun itu kepada Tribunjateng.com, di sela ibadahnya, di rumah.
Terpisah, seorang umat Katolik lainnya, Yohanes Danny (35) mengaku, sebenarnya ingin menjalani Pekan Suci Paskah tidak secara online.
Dia bercerita, sangat merindukan kasih kristus karena selama pandemi ini sudah lama tidak mengikuti ibadah di Gereja.
"Saya sudah hampir sebulan tidak ke gereja karena himbauan dari Uskup untuk ibadah misa secara online.
Jujur, ibadah langsung ke gereja lebih mengena sebenarnya.
Tapi, mau gimana lagi.
Kita harus ikuti aturan dari pemerintah untuk tidak berkerumun," ujar jemaat Gereja Katolik Keluarga Kudus Atmodirono, Semarang Selatan ini.