Berita Viral
Pengakuan Perawat di Semarang yang Ditampar Satpam SD, Sempat Diancam Akan Dibunuh
Hidayatul Munawaroh (30) perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita, yang menjadi korban penamparan memilih buka suara.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
Dikatakan Asep, tersangka mendatangi klinik tersebut dengan tujuan untuk berobat.
Namun berhubung tersangka tidak mengenakan masker oleh seorang perawat disarankan memakai masker, tersangka marah tidak menerima yang dilampiaskan dengan pemukulan.
"Setelah penganiyaan tersebut korban mengaku pusing dan mua. Korban juga sudah memeriksakan diri ke dokter," bebernya.
Dalam melakukan aksinya, lanjut Asep, tersangka dalam kondisi sadar tidak terpengaruh minuman keras atau obat-obatan.
"Tersangka sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di SD Islam Sultan Agung 4 Kota Semarang," tandasnya.
Ditambahkan, akibat tersangka melakukan penganiayaan dijerat dengan pasal 351 ayat 1 dan pasal 335 KUHPidana. (iwn).
• DPRD Kota Salatiga Usul Libatkan Psikolog Bantu Tangani Pasien Virus Corona, Ini Alasannya
• Inilah Kronologi Kecelakaan yang Tewaskan 2 Pemotor di Comal Baru Pemalang
• Sambil Menahan Tangis, Penampar Perawat di Semarang : Saya Menyesal dan Minta Maaf
• Dampak Virus Corona di Kabupaten Tegal, Okupansi Hotel di Kawasan Wisata Guci Tersisa 10 Persen