Virus Corona Jateng
Momen Haru Anak Perawat RSUP Dr Kariadi Semarang Dapat Beasiswa Kuliah Sampai Lulus di Unimus
Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Prof Masrukhi berikan tali kasih keluarga perawat RSUP Dr Kariadi yang meninggal terjangkit corona.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Prof Masrukhi berikan tali kasih untuk keluarga perawat RSUP Dr Kariadi yang meninggal terjangkit corona.
Selain itu, pihak Unimus memastikan anak almarhumah akan mendapat beasiswa.
Ketua Jurusan Keperawatan Unimus, Dr Fatchul Mubin pula menguatkan mental anak almarhumah.
• Bima Arya Sembuh Corona, Walikota Bogor Rutin Minum Air Rebusan Jahe dan Sirih Merah Selama di RS
• Inilah Sosok Anisha Isa Calon Mantu Sultan Bolkiah-kah? Bukan Orang Sembarangan
• Shaloom Terjebak Lockdown di London, Wulan Guritno Temani Masak Jarak Jauh
• Tubuh Ganjar Terbakar Saat Mainan Hand Sanitizer
Di sela pertemuan itu, Fatchul Mubin menyampaikan surat rektor Unimus perihal beasiswa sampai lulus kepada anak almarhumah.
Terpisah, Rektor Unimus Prof Masrukhi menuturkan, selama ini Unimus sangat mempedulikan dengan para petugas kesehatan di rumah sakit yang menanganai pasien covid-19.
Apalagi lonjakan ODP, PDP, dan positif sangat signifikan dari hari ke hari.
"Dari sinilah kami kelurga besar Unimus terketuk untuk pertama menyampaikan bela sungkawa."
"Kedua, kami mengirimkan perwakilan untuk takziyah ke keluarganya."
"Ketiga memberikan tali kasih serta memberikan beasiswa kelak ketika anak pertamanya masuk kuliah di Unimus sampai lulus," tutur Prof Masrukhi kepada Tribun Jateng, Senin (13/4/2020).
Dia menyampaikan, dengan kondisi yang ada mereka tenaga medis berjuang tanpa kenal waktu dan berada di wilayah yang sangat dimungkinkan tertular.
"Maka, ketika isu keterbatasan APD terjadi, kami menghimpun bantuan untuk dan menyerahkan pada beberapa rumah sakit."
"Kita bersyukur kemudian pemerintah bisa mencukupinya secara memadai," ucapnya.
Prof Masrukhi mengajak, ketika ada perawat yang tertular dari pasien dan kemudian meninggal, mestinya kita menghargai jasa tenaga medis berterima kasih dengan mendoakan agar wafatnya syahid.
"Kok ada oknum yang tega menolak pemakaman di dekat tempat tinggalnya."
"Saya merasakan betapa sangat terpukul keluarga almarhumah."