Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

7150 Pemudik Masuk Kota Semarang Terdata di Aplikasi, Tujuan Terbanyak ke Tembalang dan Banyumanik

Satlantas Polrestabes Semarang mencatat sudah ada sekira 7150 lebih pemudik tujuan Kota Semarang mendaftarkan dirinya melalui program aplikasi Sistem

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi saat menunjukan barcode sistem Aplikasi Sidatang, Rabu (15/4/2020) kepada seorang pemudik di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. (Gum). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Satlantas Polrestabes Semarang mencatat sudah ada sekira 7150 lebih pemudik tujuan Kota Semarang mendaftarkan dirinya melalui program aplikasi Sistem Pendataan Pendatang (Sidatang).

Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi menerangkan, ribuan pemudik yang terdata melalui Aplikasi Sidatang itu sebagian besar berasal dari Jakarta, Jabar, dan Banten.

Mereka didata melalui Aplikasi Sidatang saat tiba di bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun yang ada di Semarang.

Pemancing di Banjarnegara Lihat Bocah Celupkan Kaki ke Sungai Serayu, Tengok Lagi Sudah Raib

Fakta Mengejutkan Virus Corona: Dipanaskan 60 Derajat Masih Hidup, Ini Satu-satunya Cara Membunuhnya

Intelijen Israel Sebut Corona Senjata Biologis Buatan China, Jendral AS Justru Beberkan Hal Berbeda

Inilah Besaran THR PNS, TNI dan Polri pada 2020 dan Anggota TNI Polri Selevel Eselon III ke Bawah

"Per Selasa (14/4/2020) kemarin, total ada 7150 pemudik yang telah mendata di Sidatang.

Sebagian besar, pemudik ini tujuannya ke Kecamatan Tembalang dan Banyumanik.

Dalam mengisi di Sidatang, pemudik wajib menyertakan NIK supaya data valid," terang Ardi kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/4/2020).

Dia menjelaskan, untuk dapat mengakses Aplikasu Sidatang hanya bisa diperoleh melalui sistem barcode.

Lalu, barcode yang harus dipindai pemudik itu tersedia di pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api dan terminal bus.

Menurut Kasatlantas, platform pendataan pemudik secara digital ini mulai diterapkan sejak Minggu (12/4/2020) lalu.

Nantinya, pendataan digital ini akan diterapkan juga untuk seluruh daerah di Jateng.

"Kita baru terapkan efektif pada awal pekan ini.

Namun, Aplikasi Sidatang ini baru tersedia di bandara, terminal, dan pelabuhan.

Untuk di stasiun belum karena rute Jakarta - Semarang dari tanggal 1-14 April ditutup.

Hari ini, kita mulai sediakan barcode," terang Ardi.

Untuk pemudik dengan kendaraan pribadi, tambah Kasatlantas, pihaknya telah bekerjasama dengan unsur RT/RW di tiap kelurahan.

Sehingga, Ketua RT dan RW diminta aktif melakukan pendataan bila mana terdapat pendatang baru tiba di suatu daerah.

"Nanti, Bhabinkamtibmas pun ikut bantu.

Ketua RT, RW, maupun Bhabinkamtibmas yang mendata akan dibekali barcode supaya pemudik dengan kendaraan pribadi bisa mengisi data lewat Sidatang.

Para RT/RW ini pun diminta mengawasi jalannya isolasi mandiri bagi para pemudik yang baru tiba," tambahnya.

Meski sudah tersedia Aplikasi Sidatang, pihaknya pun tetap menyediakan formulir pendataan pemudik di empat tempat kedatangan tersebut.

Para RT/RW di Semarang pun dibekali formulir juga untuk para pemudik dengan kendaraan pribadi.

Menurut Ardi, disediakannya formulir karena tak semua pemudik menggunakan perangkat berupa HP smartphone.

Dia menyadari, tak sedikit orang tua yang mudik hanya familiar dengan pendataan secara konvensional.

"Formulir tetap jalan juga mas.

Tidak  semua pemudik kan pakai HP smartphone.

Banyak orang tua juga gagap teknologi harus terdata.

Maka dari itu, pendataan via formulir tetap dijalankan," pungkas Ardi. (Tribunjateng/gum).

Pemkot Surakarta Terima Bantuan 15 Tandon Air Antivirus Mpoin untuk Perangi Virus Corona

Pendaftar Kartu Prakerja di Kab Semarang Sudah 1000 Lebih, Kendala Masih Sama Susah Upload Foto KTP

Pendaftaran Kartu Prakerja Dibuka Sampai November 2020

Desa Wisata di Kota Semarang Rasakan Dampak Virus Corona, Pemberdayaan Masyarakat Terhenti

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved