Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sejarah Hari Ini

Hari Ini 108 Tahun Lalu, Kapal Titanic Tenggelam di Samudra Atlantik Tewaskan 1.514 Penumpang

Tepat pada hari ini, 15 April 2020, kapal pesiar RMS Titanic tenggelam di Samudra Atlantik. 108 tahun sudah tragedi kelam kapal Titanic

Editor: m nur huda
Cobh Heritage Center/Wikipedia
Kapal pesiar RMS Titanic di pelabuhan Cobh, Irlandia pada 11 April 1912 atau empat hari sebelum tenggelam. 

TRIBUNJATENG.COM - Tepat pada hari ini, 15 April 2020, kapal pesiar RMS Titanic tenggelam di Samudra Atlantik.

Berarti, sekitar 108 tahun sudah tragedi kelam kapal Titanic tenggelam itu terjadi.

Tragedi tersebut menyisakan duka mendalam bagi ribuan nyawa yang telah meninggal dunia.

Dilansir dari wikipedia, RMS Titanic adalah sebuah kapal penumpang super Britania Raya yang tenggelam di Samudra Atlantik Utara pada tanggal 15 April 1912 setelah menabrak sebuah gunung es pada pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris ke New York City.

Seorang Polisi Ditembak di Poso, Pelaku Diduga Teroris Muhajidin Indonesia Timur

4 Anggota TNI Terlibat Pencurian Kabel Telkom di Klaten, Kapendam: Bukan Anggota Kodam IV

Trump Tuding WHO Sembunyikan Informasi soal Corona, Ini Pembelaan PBB

Donald Trump Resmi Hentikan Dana untuk WHO, Dituding Tutupi Informasi Penyebaran Corona

Tenggelamnya Titanic mengakibatkan kematian sebanyak 1.514 orang dalam salah satu bencana maritim masa damai paling mematikan sepanjang sejarah.

Titanic merupakan kapal terbesar di dunia pada pelayaran perdananya.

Satu dari tiga kapal samudra kelas Olympic dioperasikan oleh White Star Line.

Kapal ini dibangun pada 1909 sampai 1911 oleh galangan kapal Harland and Wolff di Belfast. Kapal ini sanggup mengangkut 2.224 penumpang.

Para penumpangnya terdiri dari sejumlah orang terkaya di dunia, serta lebih dari seribu emigran dari Britania Raya, Irlandia, Skandinavia, dan negara-negara lain yang mencari kehidupan baru di Amerika Utara.

Kapal ini dirancang senyaman dan semewah mungkin, dengan dilengkapi gimnasium, kolam renang, perpustakaan, restoran kelas atas dan kabin mewah.

Kapal ini juga memiliki telegraf nirkabel mutakhir yang dioperasikan untuk keperluan penumpang dan operasional kapal.

Meski Titanic mempunyai perlengkapan keamanan yang maju seperti kompartemen kedap air dan pintu kedap air yang bisa dioperasikan dari jarak jauh, kapal tersebut tidak memiliki sekoci yang cukup untuk menampung seluruh penumpang kapal.

Karena regulasi keamanan laut yang sudah kuno, Titanic hanya mengangkut sekoci yang hanya mampu menampung 1.178 penumpang – sepertiga dari total penumpang dan awak kapalnya.

Menhub Budi Karya Sembuh dari Corona, Sudah Pulang Ke Rumah untuk Isolasi Mandiri

BREAKING NEWS: Kecelakaan di Pantura Demak Libatkan 4 Kendaraan, Satu Orang Meninggal

Setelah meninggalkan Southampton pada 10 April 1912, Titanic berhenti di Cherbourg, Prancis dan Queenstown (sekarang Cobh), Irlandia sebelum berlayar ke barat menuju New York.

Kronologi

Pada tanggal 14 April 1912, empat hari pasca pelayaran, tepatnya 375 mil di selatan Newfoundland, kapal menabrak sebuah gunung es pukul 23:40 (waktu kapal; UTC-3).

Tabrakan agak menggesek ini mengakibatkan pelat lambung Titanic melengkung ke dalam di sejumlah tempat di sisi kanan kapal dan mengoyak lima dari enam belas kompartemen kedap airnya.

Selama dua setengah jam selanjutnya, kapal perlahan terisi air dan tenggelam.

Para penumpang dan sejumlah awak kapal diungsikan ke dalam sekoci, kebanyakan sudah diluncurkan dalam keadaan setengah penuh. Banyak pria dalam jumlah yang tidak sepadan – hampir 90% di Kelas Dua - ditinggalkan karena para petugas yang memuat sekoci mematuhi protokol "wanita dan anak-anak dahulu".

Tepat sebelum pukul 2:20, 15 April 1912 Titanic patah dan haluannya tenggelam bersama seribu penumpang di dalamnya.

Orang-orang di air meninggal dalam hitungan menit akibat hipotermia karena bersentuhan dengan samudra yang sangat dingin.

710 penumpang selamat diangkat dari sekoci oleh RMS Carpathia beberapa jam kemudian.

Musibah ini ditanggapi dengan keterkejutan dan kemarahan dunia atas jumlah korban yang besar dan kegagalan regulasi dan operasi yang terjadi serta sekoci dan alat kelengkapan penyelamatan lainnya yang tidak memadai.

Penyelidikan

Penyelidikan publik di Britania dan Amerika Serikat mendorong perbaikan besar-besaran keselamatan laut.

Salah satu warisan terpenting dari bencana ini adalah penetapan Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut (SOLAS), yang masih mengatur keselamatan laut sampai sekarang.

Banyak korban selamat kehilangan seluruh kekayaan dan harta benda mereka dan menjadi miskin; banyak keluarga, terutama keluarga awak kapal dari Southampton, kehilangan sumber nafkah utamanya.

Mereka semua dibantu oleh banjirnya simpati dan sumbangan amal dari masyarakat.

Beberapa pria yang selamat, terutama kepala White Star Line, J. Bruce Ismay, dicela sebagai pengecut karena meninggalkan kapal ketika penumpang lain masih di atasnya, dan mereka diasingkan oleh publik.

Bangkai Titanic masih ada di dasar laut, perlahan hancur di kedalaman 12415 kaki (3784 m).

Sejak ditemukan kembali pada tahun 1985, ribuan artefak diangkat dari dasar laut dan dipamerkan di berbagai museum di seluruh dunia. Titanic telah menjadi salah satu kapal ternama dalam sejarah.

Keberadaannya terus diingat oleh sejumlah buku, film, pameran, dan tugu peringatan.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Sejarah Hari Ini: Tragedi Tenggelamnya Kapal Titanic di Samudra Atlantik, 1.514 Penumpang Tewas

Misteri Kapal Pesiar di Raja Ampat, Ternyata Sudah Dapat Izin dari Kemenlu

Update Corona 15 April 2020 Dunia Pukul 12.00 WIB: Tambah 1.919 Kasus dan 20 Negara Terbanyak

Update Corona 15 April di 34 Provinsi: DKI Jakarta Terbanyak, Jateng Kelima, Jabar Kedua

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved