Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Semarang

Ada Sanksi dari Pelatih Bila Selama Latihan di Rumah Berat Badan Pemain PSIS Semarang Naik

Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury percaya para penggawa PSIS disiplin menjalani latihan mandiri di rumah masing-masing selama pandemi co

TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL
Imran Nahumarury 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury percaya para penggawa PSIS disiplin menjalani latihan mandiri di rumah masing-masing selama pandemi corona atau covid-19 ini berlangsung.

Eks pemain Persija Jakarta dan Tim Nasional Indonesia ini meyakini, para pemain PSIS bisa mengontrol dirinya masing-masing untuk menjaga kebugarannya.

"Apalagi kan sebelum libur sudah ada kesepakatan antara pemain dengan manajemen.

46 Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona Diisolasi di Hotel, Ini Kata Ganjar

Anda Ingin Dapat Dana BLT Rp 600 Ribu Per Bulan? Begini Syarat dan Cara untuk Mendapatkannya

Muncul Kabar 46 Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona, Humas Undip Ungkap Kondisi Mereka

Kalah Duel dari Pemilik Motor, Pelaku Curanmor di Semarang Tertangkap

Misalnya, kalau situasi ini kondusif dan kompetisi kembali jalan, ya pemain itukan badannya harus stabil (Saat berkumpul).

Karena kalau mereka berat badannya naik itu ada Sanksi," kata Imran kepada Tribunjateng.com, Kamis (16/4/2020).

Imran menambahkan, selama libur kompetisi ini para pemain diminta untuk menjalankan latihan sesuai arahan yang diberikan tim pelatih.

Program ini diyakini tak berpengaruh dengan keadaan di daerah para pemain.

"Misalkan tiap pemain itu tiap daerah beda tuh.

Ada situasi yang mana lapangan jauh, terus situasi tidak bisa ke lapangan.

Harus latihan di rumah (Karena pandemi Corona).

Tapi ada juga pemain yang kondisinya tidak seperti kampung-kampung yang lain.

"Kita membuat program yang bisa dilakukan di lapangan ataupun yang bisa dilakukan di rumah.

Dan saya pikir mereka sudah profesional lah.

Kalau latihan sekali dua kali kondisi mereka akan seperti apa," katanya.

Ia menyebut, bila pemain tertib menjalankan latihan hal tersebut juga berpengaruh baik terhadap kebugaran mereka.

Walalupun sampai saat ini brlum ada kejelasan kompetisi Liga 1 2020 bisa dilanjutkan atau tidak.

"Kalau mereka tidak profesional, tidak menghargai, tidak mencintai diri mereka sendiri saya pikir akan menjadi kerugian besar buat mereka," jelas Imran.

Adapun jenis latihan yang diberikan kepada para pemain, Imrsn menyebut tim pelatih lebih menyederhanakan jenis latihan yang fokus pada aspek fisik.

"Untuk para pemain, sama semua materinya.

Pada intinya, kita lebih sederhanakan seperti push up, sit up, back up, segala macam.

Lalu lari-lari kecil, agility.

Itukan bisa meminimalisir ketika mereka tidak bisa latihan di lapangan.

Jadi mereka tetap bisa menjaga kondisi. Kita buat latihan sefleksibel mungkin," ungkapnya.

Lebih lanjut, Imran mengatakan dalam pemberian program ini, tim pelatih memberi materi latihan mingguan.

"Sebenarnya mereka bisa latihan (mandiri-red), cuma kalau ada program dari kepelatihan itu lebih terstruktur.

Mereka juga tidak bingung.

Kita juga selipkan foto pergerakan seperti apa, kita kasih gambar lalu kita beri penjelasan kerjanya seperti ini.

"Jadi tidak asal kita suruh latihan.

Kita harus kasih tau latihan ini harus maksimal, supaya mereka juga terhindar dari cedera," katanya. (arl)

Riswanto Sebut HNSI Kota Tegal Tunggu Realisasi Bantuan Pemerintah ke Nelayan Terdampak Virus Corona

Pemkot Semarang Diprediksi Kehilangan Pendapatan Daerah Rp 1,2 Triliun Akibat Virus Corona

Ajak Anggotanya Urunan Bantu Warga Terdampak Corona, AKBP Rudy : Jangan Tunggu Kaya untuk Bersedekah

Ditlantas Polda Jateng Berikan Rp 600 Ribu per Bulan ke 22 Ribu Pengemudi Angkutan Umum

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved