Berita Viral
Kisah Ason Jual HP Rusak untuk Beli Beras dan Beri Makan Lima Anaknya
Cerita seorang ayah bernama Ason Sopian dari Batam yang menjual HP rusak untuk membeli beras viral di media sosial.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Cerita seorang ayah bernama Ason Sopian dari Batam yang menjual HP rusak untuk membeli beras viral di media sosial.
Cerita ini dibagikan oleh Yuhendri Ajo Tanjuang sekaligus anggota dari Batam Lawan Corona di akun Instagram miliknya @yuhendri_ajo_tanjuang.
Ia menuliskan jika ia awalnya dihubungi oleh Burhan, ketua RW di kawasan Kv Kamboja,Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam.
Burhan menceritakan jika ada seorang bapak bernama Ason Sopian yang ingin menjual HP rusak dengan harga Rp 10.000.
• Profil Gus Baha, Putra Ulama Ahli Quran dan Santri Kesayangan Mbah Moen yang Kini Digandrungi
• Pembunuh Pria Wanita di Solo Ditangkap, Pelaku Tersenyum, Fakta Racun Tikus Bikin Korban Telanjang
• Siapa Anggota DPR RI Yang Sudah Terima Rp 116.650.000 untuk Uang Muka Beli Mobil Baru?
• Patung Dewa Setinggi 30 Meter di Tuban Runtuh, Polisi Dilarang Masuk Lokasi
Ason berniat menjual HP rusak itu untuk membeli satu kilogram beras dikarenakan lima anaknya di rumah belum makan.
"Mari Berbagi Dan Peduli|| Pagi ini saya (Kemaren) dihubungi oleh salah seorang Pak RW di kawasan Kav Kamboja, beliau menceritakan tentang seorang Bapak yang Mau Menjual HP Rusak seharga Rp 10.000 untuk membeli 1kg beras" tulis Ajo Tanjuang.
Mendengar cerita ini, Ajo Tanjuang langsung menuju rumah Ason yang berada di Kav Kamboja Blok B1, no.87, RT 04 RW 15, Sei Pelunggut, Sagulung.
Ason mengatakan kepada Ajo Tanjuang jika ia berkeliling menawarkan HP nya yang rusak supaya bisa membeli beras.
Dikarenakan bekal untuk makan keluarganya sudah tidak ada lagi.
"Ternyata memang benar adanya kemaren Pak Ason Sopian keliling hendak menjual HP Rusak miliknya untuk membeli 1kg beras.
Karena bekal untuk makan sekeluarga sudah tidak ada lagi, dan beliau sudah tidak kerja semenjak Wabah Corona melanda negeri ini.
Dan gaji sang istri yang kerja ditempat buat Tempe dikawasan Perumnas Sagulung juga tidak seberapa (1jt/bln) sedangkan dirumah ada 5 orang anak yang harus diberi makan."
Kelima anak Ason tidak bersekolah karena tidak ada biaya.
Salah satu anak Ason yang berumur 3 tahun mengalami cacat mental karena terlahir prematur.
Sedangkan gaji istrinya yang bekerja di tempat pembuatan tempe juga tidak bisa mencukupi kebutuh satu kelaurga.