Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Panglima TNI Tak Mau Terlalu Terbuka Jawab Pertanyaan soal Kelompok Anarko

Seperti apa kesiapan TNI atas adanya deteksi keberadaan kelompok yang hendak menciptakan kekacauan di tengah pandemi virus corona Covid-19?

KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Seperti apa kesiapan TNI atas adanya deteksi keberadaan kelompok yang hendak menciptakan kekacauan di tengah pandemi virus corona Covid-19?

Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mempertanyakannya.

Dave menyampaikan pertanyaan tersebut dalam rapat kerja Komisi I dengan Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto melalui konferensi video, Rabu (15/4/2020).

Fakta Mengejutkan Virus Corona: Dipanaskan 60 Derajat Masih Hidup, Ini Satu-satunya Cara Membunuhnya

Pembunuh Pria Wanita di Solo Ditangkap, Pelaku Tersenyum, Fakta Racun Tikus Bikin Korban Telanjang

Viral Pemuda Bikin Status Foto Nenek Tidur: Kalau Ada yang Mau Tukar Tambah Motor, Netizen Ngamuk

Wabah Virus Corona, Minat Masyarakat Membeli Rumah Subsidi Turun

"Ada juga niatan dari sekelompok masyarakat yang ingin membuat kekacauan seperti Anarko dan lain-lain.

Dari pihak TNI ini sudah melakukan tindakan apa untuk melakukan antisipasi sebelum hal-hal yang membuat kegaduhan massal terjadi?" tanya Dave.

Menanggapi hal tersebut, Hadi mengaku tak bisa secara detail menjelaskan hal tersebut dalam forum rapat.

Namun, ia mengatakan, aparat TNI sudah bekerja sama dengan Polri untuk melakukan mitigasi.

"Terakit pelanggaran Anarko tidak terlalu saya buka di sini, namun dari aparat TNI sudah kerja sama dengan Polri untuk mitigasi kejadian tersebut," kata Hadi.

Hadi juga mengatakan, kelompok Anarko saat ini sudah ditangani pihak kepolisian.

"Dan pelaku semuanya sudah ditangani kepolisian dan TNI memonitor untuk membantu menertibkan masyarakat dan penegakan hukum," ujarnya.

Adapun, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, polisi tengah mendalami dalang kelompok Anarko yang diduga akan melancarkan aksi vandalisme di Pulau Jawa pada 18 April 2020.

"Sementara ini masih didalami terus oleh tim, apakah kemungkinan ada aktor di belakangnya atau yang membiayai (kelompok itu)," kata Yusri kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

Menurut Yusri, kelompok Anarko biasa berkoordinasi melalui media sosial untuk merencanakan aksi vandalisme.

"Anarko itu kan memang tidak terstruktur.

Mereka ada dalam satu grup, tapi pergerakannya sama menggunakan media sosial yang ada," ungkap Yusri.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved