Wabah Virus Corona
Positif Corona, Pensiunan di Semarang Ini Naik Motor ke Tempat Karantina, Warga 1 Gang Diisolasi
Satu warga Semarang Barat, Kota Semarang, dinyatakan positif virus corona Covid-19.
Penulis: budi susanto | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Satu warga Semarang Barat, Kota Semarang, dinyatakan positif virus corona Covid-19.
Hal itu dibenarkan oleh Sudiyanto, ketua RT setempat.
Warga tersebut dinyatakan positif virus corona Covid-19 sejak Kamis (16/4) lalu.
• Perempuan Tergeletak di Pinggir Jalan di Cilacap yang Dievakuasi Ternyata Alami Gangguan Jiwa
• Liverpool Bernafas Lega, Ini Kesepakatan Klub Peserta Liga Inggris soal Masa Depan Kompetisi
• Skill Messi Diperdebatkan Para Legenda Bola: Omong Kosong Messi Tak Bisa Hancurkan Tim-tim Inggris
• Idap Autoimun, Ashanty Takut Terinfeksi Virus Corona: Kalau Aku Kena Semua Selesai
Kini, warga menutup gang dan mengisolasi keluarga korban.
"Iya benar, ada satu warga kami positif corana, ia pensiunan," jelas Sudiyanto kepada Tribunjateng.com, via sambungan telepon, Sabtu (18/4/2020) petang.
Dilanjutakan Sudiyanto, warga tersebut pulang dari Jakarta beberapa pekan lalu.
"Walau sudah purna dengan usia sekitar 62 tahun, ia masih kerja di proyek di Jakarta, dan pulang ke Semarang akhir Maret lalu," paparnya.
Sudiyanto menjelaskan, usai pulang ke Semarang warga tersebut sadar diri dan tinggal di rumahnya yang lain di wilayah Poncol.
"Meski pernah pulang ke rumah sini, namun ia memutuskan tinggal di rumahnya yang lain, kemungkinan ia sadar terjangkit virus," ucapnya.
Dalam waktu dua pekan sejak kepulangannya, diterangkan Sudiyanto, warga tersebut mencoba memeriksakan diri ke RSUP dr Kariadi.
"Katanya sempat dipersulit saat mau cek kesehatan, namun akhirnya diberi kesempatan periksa," tutur ketua RT itu.
Pada Kamis (16/4/2020), diterangkan Sudiyanto, warga tersebut mendapat telepon dari pihak rumah sakit, dan dinyatakan positif.
"Kamis sekitar pukul 16.00 WIB saat ia di rumah, ia ditelpon pihak rumah sakit, dan hasil labnya positif terjangkit Covid-19," kata Sudiyanto.
Pukul 18.00 WIB, warga itu langsung memberi tahu kekeluarga dan berangkat menggunakan sepeda motor menuju tempat isolasi di rumah dinas wali kota di Manyaran.
"Jadi informasi di medsos tentang penolakan laporan atau dijemput paksa petugas, saya tegaskan itu hoaks.
Karena warga kami itu sadar diri dan langsung ke tempat isolasi menggunakan sepeda motor," imbuhnya.
Ditambahkannya, warga sepakat akan mencukupi kebutuhan pangan keluarga warganya yang positif.
"Di dalam rumahnya ada 6 orang, semua diisolasi mandiri di rumah.
Warga juga sepakat untuk membantu mencukupi kebutuhan pangan mereka lewat donasi satu pintu di ketua RT.
Saat ini kami menutup gang di pemukiman dan warga tidak boleh keluar rumah," tambahnya.
Isolasi kampung juga dilakukan di Dusun Jurug, Wates, Getasan, Kabupaten Semarang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang menginformasikan semua warga di kampung tersebut menjalani tes kesehatan terkait wabah corona.
Kebijakan tersebut disebabkan ada seorang warga luar daerah yang datang ke Dusun Jurug minggu lalu.
Ternyata kemudian orang dari luar daerah itu diketahui positif mengidap virus corona.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Semarang, Hasti Wulandari, menjelaskan, pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan untuk menekan kasus corona di Kabupaten Semarang.
"Kami melakukan pemeriksaan kesehatan awal kepada warga yang ada di Dusun Jurug Getasan," papar Hasti, Minggu (19/4/2020).
Menurut Hasti, dari pemeriksaan awal yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Semarang di desa tersebut, Sabtu (18/4/2020) kemarin, ada 20 orang yang kemudian diharuskan menjalani rapid test.
"Pemeriksaan awal terkait suhu badan dan adanya gejala awal terpapar corona, selanjutnya diarahkan ke rapid test," papar Hasti.
Selain itu, ia melanjutkan, selain 20 orang tersebut, warga lain diminta menjalani pemeriksaan di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang.
"Kami meminta warga yang kedapatan memiliki gejala awal untuk menjalani protokol kesehatan terutama isolasi mandiri 14 hari," jelasnya.
Hasti menjelaskan selama isolasi 14 hari tersebut mereka dipantau oleh tim puskesmas.
"Harapan kami nanti hasil tes semua warga dusun Jurug negatif," jelas Hasti.
Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menjelaskan warga dusun Jurug merasa was-was setelah adanya warga luar daerah yang menginap di rumah mertuanya di dusun tersebut.
"Informasi yang diterima, orang tersebut berasal dari Magelang.
Kemudian yang bersangkutan sempat berinteraksi dengan warga dusun.
Dari informasi yang diterima Dinkes Kabupaten Semarang, orang dari luar daerah tersebut kemudian positif terkena corona," ungkap Ngesti. (bud)
• TNI-Polri Buka Dapur Umum di Simpanglima Semarang, Sediakan Ratusan Porsi Makan Gratis Tiap Hari
• Ribuan Cacing di Solo dan Klaten Keluar dari Tanah, Pernah Terjadi Sebelumnya, Ini Penjelasan Ahli
• Akal-akalan Sumiati, Langsung Lepas Bajunya di Depan Pemilik Warung saat Kepergok Ambil Rokok
• Coretan di Seragam Siswa SMK Konvoi di Solo: Covid-19 Nekat Blayer Senajan Klenger