Virus Corona Jateng
Bupati Banjarnegara Tengok 29 Orang Positif Corona di Rumah Singgah Pakai APD Lengkap
Sebanyak 40 warga Kabupaten Banjarnegara dinyatakan reaktif Covid-19 dari hasil rapid test.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Sebanyak 40 warga Kabupaten Banjarnegara dinyatakan reaktif Covid-19 dari hasil rapid test.
Sebagian besar di antaranya, yakni 29 orang adalah hasil tracking peserta Ijtima jamaah tabligh di Gowa Sulawesi Selatan.
Mereka bagian dari sekitar 50 warga Banjarnegara yang nekat berangkat ke acara akbar di Gowa saat pandemi masih berlangsung.
• Beda Batuk Biasa dan Batuk karena Virus Corona, Kenali dengan Cara Menjawab 5 Pertanyaan Ini
• Bukan Tak Mau Menerapkan PSBB di Semarang, Ini Satu Hal yang Mengganjal Pikiran Wali Kota Hendi
• Ibu Rumah Tangga Asal Solo Ditangkap di Wonogiri karena Bawa Narkoba
• Viral Insinyur Minyak Norwegia Tinggal di Hutan Bersama Suku di Indonesia, Ini yang Membuatnya Betah
Berawal dari satu kasus positif rapid test peserta Ijtima Gowa asal Kecamatan Purwanegara, petugas melakukan rapid test massal ke alumni peserta acara keagamaan Gowa lainnya yang tersebar di berbagai kecamatan.
Hingga petugas mendapati 29 orang positif rapid test usai dilakukan pelacakan.
Ke 29 orang reaktif Covid-19 itu ternyata tidak diisolasi di rumah sakit umum daerah.
Mereka ditempatkan di gedung SKB Sokanandi Banjarnegara yang disebut sebagai rumah singgah atau karantina.
"Yang positif rapid test akan dilakukan tes swab semuanya,"katanya.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono pun sempat mengunjungi 29 warganya yang reaktif Covid-19 itu di rumah singgah Sokanandi Banjarnegara.
Ia mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai prosedur keamanan.
Kunjungannya tak lain sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi yang menimpa warganya itu.
Tidak sekadar berkunjung, Budhi memberikan bantuan ke mereka berupa tambahan nutrisi.
Ia juga memberikan semangat kepada pasien maupun relawan yang bertugas.
Kunjungannya sekaligus untuk memastikan pelayanan dan perawatan terhadap 29 pasien itu berjalan dengan baik.
Ia juga ingin memastikan ketersediaan APD, logistik, keamanan hingga kondisi kesehatan petugas medisnya.