KABAR BAIK: 2 Pasien Positif Corona di Banyumas Sembuh, Kini Total Pasien Sembuh Menjadi 4 Orang

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kabar baik datang dari 2 pasien positif covid-19 di Banyumas yang kembali dinyatakan sembuh, Senin (20/4/2020). 

Kedua PDP positif tersebut sudah sembuh dan diperbolehkan pulang.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tersebut berumur 72 tahun seorang perempuan asal Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok.

Kedua adalah PDP berumur 52 tahun, seorang laki-laki asal kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan.

"Berarti total PDP yang berhasil sembuh di Banyumas adalah 4 orang," ujar Bupati Banyumas, Achmad Husein dalam siaran video kepada TribunBanyumas.com, Senin (20/4/2020).

Sementara itu di sisi lain ada juga tambahan PDP positif baru yaitu berasal dari Sokaraja Kidul Kecamatan Sokaraja.

PDP tersebut berumur 32 tahun yang baru saja melaksanakan diklat di Bandung dan langsung merasakan sakit.

Saat ini dirawat di RS TNI Wijayakusuma, Purwokerto. 

Sampai dengan saat ini total pasien positif covid-19 di Banyumas total ada 13 orang, terdiri dari 7 dirawat, 4 sembuh dan 2 meninggal.

Tujuh orang positif covid-19 yang masih dirawat terdiri dari 1 orang berasal dari Patikraja, 4 orang dari kelurahan Kober Purwokerto Barat, 1 orang dari Arcawinangun Purwokerto Timur, dan 1 orang dari Sokaraja Kidul Kecamatan Sokaraja.

Kemudian 4 pasien sembuh terdiri dari 1 orang dari Kracak Kecamatan Ajibarang, 1 orang dari Desa Batuanten Kecamatan Cilongok, 1 orang dari Karangklesem Purwokerto Selatan, dan 1 dari Kemiri Sumpiuh.

Sementara pasien meninggal adalah 1 dari Purwokerto Lor Kecamatan Purwokerto Timur dan 1 dari Sumampir Purwokerto Utara. (TribunBanyumas/jti)

• Polres Tegal Laksanakan Simulasi Pemakaman Jenazah Covid-19

• Apa Kabar Penjualan Mobil Seken di Kota Semarang? Benarkah Pembeli Terkendala Leasing

• Inilah Penjelasan Dewan Pakar IDI tentang Virus Corona Berpotensi Mati dengan Sendirinya

• Update Corona Global 20 April 2020: Amerika jadi Negara dengan Korban Terbanyak Sudah 40,553 Korban