Berita Salatiga
Pandemi Corona, Dispertan Salatiga Refocusing Anggaran Rp 336 Juta
Menunjang kegiatan pertanian, perikanan, dan peternakan tetap berjalan, Dispertan Kota Salatiga melakukan refocusing anggaran total Rp 336 juta.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Menunjang kegiatan pertanian, perikanan, dan peternakan tetap berjalan di tengah pandemi virus corona, Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Salatiga melakukan refocusing anggaran total Rp 336 juta.
Kepala Dispertan Kota Salatiga Nunuk Dartini mengatakan dana refocusing anggaran digunakan untuk pengadaan sejumlah bantuan bagi para petani yang terdampak Covid-19.
"Anggaran itu dari pergeseran sejumlah agenda kegiatan seperti sosialisasi, penyuluhan, dan sebagainya terkumpul Rp 336 juta," terangnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/4/2020).
• Ganjar Terima Usulan Wali Kota Semarang Soal PSBB: Jika Diterapkan Demak dan Kendal Menyesuaikan
• BREAKING NEWS: Pasien Positif Corona Meninggal di RSI Harapan Anda Kota Tegal
• Polisi Iba Lihat Kondisi Rumah Pencuri Beras 5 Kg, Kursi dan Meja Saja Tidak Punya
• Balita Pengidap Corona di Purbalingga Dinyatakan Sembuh, Muncul Lagi 1 Pasien Positif Covid-19
Menurut Nunuk, teknis pembelanjaan bantuan disesuaikan kebutuhan masing-masing kelompok mitra baik itu pertanian, perikanan maupun peternakan.
Pada April ini telah disalurkan bantuan tahap pertama kepada kelompok pembudidaya perikanan berupa pakan, obat-obatan, cairan disinfektan, masker, dan sepatu boot.
"Kemudian untuk kelompok pertanian kami berikan bantuan berupa masker, ember, disinfektan, hand scoon, handsanitizer, dan sabun cair," katanya.
Jumlah kelompok pembudidaya ikan, pertanian dan peternakan serta pelaku industri hasil perikanan seluruhnya berjumlah 1.412 kelompok.
Setelah validasi data, yang berhak menerima bantuan total 599 kelompok.
Dia menyatakan, khususpetani selain mendapatkan bantuan pupuk NPK juga akan menerima paket sembako yang disalurkan melalui Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkot Salatiga.
"Anggaran pengadaan paket sembako diambilkan dari pos dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
Kami berharap adanya berbagai stimulus bantuan itu dapat meringankan petani baik perikanan dan peternakan atau perkebunan," ujarnya.
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Melati Sejati Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Agus Supriyanto mengaku adanya bantuan bagi petani perikanan sangat bermanfaat.
"Kebetulan kami fokus pembesaran benih ikan lele.
Sejak pandemi corona jumlah permintaan berkurang.
Terpaksa untuk menutup modal, hasil panen kami jual sebagian ke warga," ucapnya
Supriyanto menjelaskan, kelompok pembudidaya ikan Mina Melati Sejati beranggokan 15 orang.
Sebelum virus corona mewabah, dalam masa 3 bulan biasanya dapat menghasilkan sebanyak 3 kwintal ikan siap panen.
Dia melanjutkan, sejak Covid-19 melanda para petani ikan merugi lantaran untuk menghasilkan ikan lele siap panen minimal menyediakan 6 ribu ekor untuk pembibitan.
"Sejak panen terakhir Januari kami tidak berani lagi melakukan pembesaran bibit ikan.
Jumlah konsumen juga mulai menurun daripada nanti harus banting harga," jelasnya. (ris)
• Fenomena Alam Langit Berwarna Ungu di Semarang, Eksotisme Atau Alarm Bahaya? Ini Jawaban BMKG
• Viral Balasan Ridwan Kamil Menohok Netizen yang Soroti Kondisi Negara Tidak Baik-baik Saja
• Jawaban Millen Keponakan Ashanty saat Ditanya Kalau Sholat Pakai Sarung Atau Mukena, Intip Fotonya
• Viral Unboxing Kasur Spring Bed Harga Murah, Ketika Dibongkar Isinya Bikin Murka