Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan 2020 di Salatiga Masih Stabil

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Dinas Pangan Kota Salatiga menyebutkan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadan 2020 di Kota Salatiga dalam kondisi stabil.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan Kota Salatiga Sri Satuti mengatakan ketersedian stok kebutuhan pokok yang ada di distributor jumlahnya juga mencukupi selama sebulan penuh.

"Soal harga kami sampaikan sampai saat ini kondisinya masih relatif stabil dan warga mampu membelinya.

Lalu stoknya, sangat cukup memenuhi kebutuhan hingga beberapa bulan ke depan," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (22/4/2020)

• Ganjar Terima Usulan Wali Kota Semarang Soal PSBB: Jika Diterapkan Demak dan Kendal Menyesuaikan

• Anak Nia Ramadhani Selalu Mengadu ke Kakeknya Setiap Kena Marah, Ardi Bakrie Sebal

• Viral Pasien Corona Meronta Tolak Dievakuasi, Histeris Tendang Petugas Medis

• Teringat Pesan Kartini, Ahok: Percayalah Bahwa Masa Sulit Ini Akan Segera Berlalu

Menurut Sri Satuti pantauan kebutuhan pokok menjelang Ramadan, baik dari segi harga seperti beras, jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam ras, telur, gula pasir, bawang merah, bawang putih dan cabai tidak ada kenaikkan.

Ia menambahkan, harga beras jenis premium rata-rata berkisar Rp 9, 6 ribu per kg, sedangkan beras medium Rp 9 ribu per kg.

Kemudian jagung berkisar Rp 4 ribu per kg, dan kacang kedelai Rp 8 ribu per kg.

"Selanjutnya bawang merah Rp 33 ribu per kg, bawang putih kating Rp 24 ribu per kg.

Lalu, harga cabai rawit merah Rp 19,3 ribu per kg dan cabai merah keriting Rp 8 ribu per kg," katanya.

Dikatakannya, kondisi harga daging sapi, juga tidak mengalami kenaikkan.

Untuk harga daging sapi murni saat ini sebesar Rp 100 ribu per kg.

Sedangkan daging ayam ras juga stabil dikisaran Rp 19,3 ribu.

Selebihnya seperti harga telur ayam ras saat ini rata-rata berkisar Rp 20,5 ribu per kg.

Tidak berbeda jauh harga gula pasir diangka Rp 17 ribu per kg.

"Karena itu masyarakat tidak perlu cemas, apalagi sampai berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok untuk di stok.