Berita Pati
Kisah Nyata Sri Antini Mengaku Sering Mendapat Pertolongan Tuhan Setelah Membantu Orang Susah
Perempuan pejuang kemanusiaan asal Pati, Sri Antini mengungkapkan dirinya sering mendapat pertolongan Tuhan setelah banyak membantu orang susah.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
Di sanalah ia dan rekan-rekan sekelompoknya kerap berkumpul untuk mengorganisasikan kegiatan-kegiatan sosial.
Aan menyebut, saat ini, melalui kedua organisasi filantropi yang ia ikuti, dirinya aktif terlibat dalam 25 hingga 30 jenis kegiatan sosial kemanusiaan.
Di antaranya membagikan makanan bagi kaum duafa, bedah rumah, menyantuni lansia, hingga memfasilitasi pengobatan bagi duafa yang sakit.
Dengan kaum duafa yang menjadi sasaran kegiatan sosialnya, hubungan Aan bukan sebatas pemberi santunan dan penerima santunan.
Lebih jauh dari itu, ada ikatan batin dan kekerabatan.
Maka, silaturahim akan ia jaga.
Misalnya, pada Ramadan tahun lalu, dirinya bersama rekan-rekan di ABP mengadakan buka puasa bersama di kediaman Marfuah (36) dan Sutiyono (38), kakak beradik yang menjadi pasien dampingan ABP.
Keduanya memiliki cacat bawaan sejak kecil. Kaki mereka mengecil dan memiliki luka cukup dalam.
Akibatnya, mereka kesulitan berjalan.
Aan dan rekan-rekannya mengadakan buka puasa di sana untuk mempererat ikatan persaudaraan yang telah terjalin.
Melalui perjumpaannya dengan banyak orang yang membutuhkan uluran tangan, Aan mengalami banyak pengalaman emosional yang menggetarkan.
Ia berkisah, ia pernah merasa amat terharu ketika bertemu seorang penghafal Alquran yang diuji dengan sakit parah.
Perjumpaan itu terjadi pada 2015.
“Namanya Siti Fatimah.
Usianya sekira 27 ketika itu.