Berita Jawa Tengah
Mengenal Padasan, Kearifan Lokal Jawa untuk Jaga Kebersihan Badan
Ternyata, jauh sebelum virus Corona mewabah, masyarakat tradisional Jawa memiliki kearifan lokal dalam hal menjaga kebersihan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG COM, KEBUMEN - Alat cuci tangan modern semisal wastafel hingga galon berkeran kini menjadi barang yang diburu masyarakat.
Ini tak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan diri di tengah ancaman virus Corona.
Pemerintah pun menganjurkan masyarakat agar rajin cuci tangan untuk memutus mata rantai penularan virus Corona.
• Tugimin Lambaikan Tangan Minta Tolong, lalu Muntah Darah dan Roboh, Warga Tanjung Mas Semarang Geger
• Indomie yang Mangkoknya Kosong Sudah Tersedia di Semarang, Begini Isinya
• Kronologi Kecelakaan Motor Vs Truk di Semarang, Pria Pekalongan Bernama Rukimanto Tewas
• Anak Nia Ramadhani Selalu Mengadu ke Kakeknya Setiap Kena Marah, Ardi Bakrie Sebal
Ternyata, jauh sebelum virus Corona mewabah, masyarakat tradisional Jawa memiliki kearifan lokal dalam hal menjaga kebersihan.
Meski kebiasaan itu kini berangsur ditinggalkan karena terkikis zaman.
Jika sekarang ada sarana modern semisal keran hingga wastafel, masyarakat Jawa sudah lama mengenal padasan.
Padasan adalah tempayan atau gentong dari tanah liat untuk menampung air.
Bagian perut padasan dilubangi yang bisa dibuka tutup untuk jalan keluar air.
Pedagang padasan asal Desa Pejagatan Kecamatan Kutowinangun Kebumen Mohamad Fauzi mengatakan, padasan biasa ditempatkan di dekat sumur di depan atau luar rumah.
Penempatan padasaan di depan rumah untuk memudahkan warga bersuci sebelum masuk rumah.
Sebagian masyarakat tradisional Jawa mempercayai, orang yang habis bepergian mesti membersihkan diri dengan air dulu kemudian masuk rumah.
"Makanya orang Jawa dulu biasanya sumur berada di depan rumah.
Di samping sumur ada padasan,"katanya
Padasan di era modern kini sudah menjadi barang yang langka.
Bahkan sudah jarang yang menggunakannya karena dianggap ketinggalan zaman.