Ramadhan 2020
Ini Bacaan Niat Puasa Ramadhan Satu Kali untuk Satu Bulan Menurut Ahli Fikih
Ini Bacaan Niat Puasa Ramadhan Satu Kali untuk Satu Bulan Menurut Ahli Fikih.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: abduh imanulhaq
Ini Bacaan Niat Puasa Ramadhan Satu Kali untuk Satu Bulan Menurut Ahli Fikih
TRIBUNSOLO.COM - Puasa Ramadan bertujuan menahan diri untuk tidak makan dan minum dan beberapa hal yang bisa membatalkan ibadah puasa.
Hal pertama yang harus diketahui oleh setiap Muslim yang akan melaksanakan ibadah puasa adalah niat.
Niat merupakan salah satu rukun yang harus dilaksanakan agar ibadah puasa menjadi sah.
• Ganjar Pranowo: Mulai Besok Seluruh Restoran di Jateng Atur Jarak Tempat Duduk
• Inilah Tips Mengolah Makanan Kalengan dan Mie Instan Lebih Bergizi Untuk Sahur & Buka Puasa di Rumah
• Sikap PWNU Jateng Soal Salat Tarawih di Masjid saat Pandemi Corona: Para Kiai di Cabang Lebih Tahu
• Rawan Kecelakaan, Turunan Simpang Hanoman Semarang Diratakan
Mengutip dari berbagai sumber kitab Fiqh Puasa di antaranya dari kitab Al Fiqhul Manhaji All Madzhabil Imam Syafi’i karangan Dr Musthofal Khin, Dr Musthofal Bugho dan Ali Asy Syarbaji.
Juga kitab Ath Thaqrirotus Sadidah Fil Masailil Mufidah karangan Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim Al Kaf menjelaskan sebagai berikut:
1. Niat puasa Ramadan harus disebutkan bahwa ini adalah berpuasa untuk bulan Ramadan untuk membedakan apakah dengan puasa sunnah.
2. Wajib berniat setiap hari karena puasa setiap hari itu ibadah yang terpisah. Tidak cukup niat satu kali untuk sebulan menurut pendapat yang mu’tamad.
Tetapi disunnahkan berniat sekali untuk satu bulan karena ada dua faidah:
1. Sahnya puasa hari yang lupa tabyit niat di dalamnya menurut madzhab Imam Malik.
2. Mendapat pahala yang penuh jikalau meninggal sebelum penuh sebulan, karena mengambil ibarat dari niatnya.
Niat itu dalam hati, dan tidak disyaratkan dilafadzkan, tetapi disunnahkan melafadzkannya untuk membantu hati.
Tabyit niat (niat puasa di malam hari), yaitu antara tenggelamnya matahari hingga terbitnya fajar.
Makan dan jima’ atau berhubungan badan dan semisalnya setelah niat itu tidak membatalkan niat.
Waktu yang utama untuk berniat puasa adalah sepertiga atau separuh malam yang akhir.
Lafadz niat puasa Ramadan yang mencukupi menurut pendapat yang mu’tamad adalah:
نويت صوم رمضان