Berita Internasional
KONDISI TERAKHIR Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un Terlihat di Pantai Wonsan
Dikabarkan kritis setelah operasi, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un muncul dengan berjalan-jalan di pantai.
Juru bicara Kantor Kepresidenan Korea Selatan memberikan tanggapan bahwa mereka tidak bisa mengonfirmasi atau membantah kabar itu.
"Kami tidak punya apa pun untuk dikomentari, dan sejauh ini, belum ada pergerakan baru yang terdeteksi," ujar pemerintah dikutip AFP Selasa (21/4/2020).
Adapun Yonhap yang mangutip sumber internal Seoul melaporkan bahwa kabar Kim mengalami sakit parah seusai operasi tidaklah benar.
Beberapa catatan ketidakhadiran sang pemimpin sebelumnya selalu menjadi bahan spekulasi seperti apa kondisi kesehatannya sekarang.
Dijaga ketat
Sang pemimpin tertinggi dilaporkan tidak terlihat lagi sejak memimpin rapat bersama politbiro Partai Buruh pada 11 April.
Adiknya yang tak kalah berpengaruh, Kim Yo Jong, diangkat sebagai anggota politbiro, dan menyerukan penanganan lebih tegas atas virus corona.
Pyongyang memutuskan menutup perbatasan dan memperketat penjagaan untuk melindungi diri dari wabah, yang terdeteksi di negara tetangga China.
Pada 12 April, kantor berita KCNA sempat memberitakan Kim Jong Un sempat menginspeksi jet tempur dari unit pertahanan udara.
Tidak ada lagi pemberitaan mengenai latihan setelah dua hari kemudian, Seoul mengumumkan negara tetangganya itu meluncurkan rudal jelajah jarak pendek.
Pakar menjelaskan, absennya Kim dari peringatan ulang tahun sang kakek menunjukkan, dia berusaha menanamkan pengaruhnya dari warisan keluarga.
Sejumlah pejabat Korsel menyuarakan keraguan atas laporan Daily NK.
Sebab, mendapatkan kabar perkembangan negara saja sudah sedemikian sulit.
Apalagi jika sampai mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatan Kim, yang jelas-jelas bakal dijaga agar tidak sampai bocor.
Moon Chung-in, penasihat keamanan Presiden Moon Jae-in, memberi tahu bahwa dia belum mendengar adanya kabar terbaru soal Kim.
Begitu juga dengan Ahn Chan-il, pembelot yang kini menjadi peneliti di Seoul.
Dia menuturkan operasi jantung butuh alat canggih. Dia berujar, peralatan tersebut hanya ada di Pyongyang, dan "tidak masuk akal" jika harus diterbangkan khusus untuk operasi.
"Tidak ada yang bisa dikonfirmasikan untuk saat ini. Terlalu dini untuk langsung menyimpulkan mengenai kondisinya," papar Ahn. (Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Andari Wulan Nugrahani)
• Pelatih Asing Ini Sukses Bawa Timnas Juara, Pernah Keselip Kata Saya Sudah Dua Tuhan di Indonesia
• Semarang Pilih Konsep Jogo Tonggo, Skema Non-PSBB, Berlaku Senin, Tiap Kecamatan akan Ada Pos Pantau
• DUH GUSTI! Mayat Bayi Dibuang Dalam Karung, Sengaja Diberi Pewangi dan Sempat Dikira Paket
• Kisah Lengkap Tagihan Parkir Tembus Rp 200 Juta, dari Pajero, BMW hingga Grand Max, Ini Faktanya