Virus Corona Jateng
Pesantren Daring SMP IT PAPB Semarang, Semua Kegiatan Ibadah Anak terpantau Melalui Aplikasi
Saat Bulan Ramadan tiba, setiap sekolah sering mengadakan kegiatan pendidikan keagamaan bagi siswa muslimnya.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Saat Bulan Ramadan tiba, setiap sekolah sering mengadakan kegiatan pendidikan keagamaan bagi siswa muslimnya.
Kegiatan pendidikan keagamaan itu dikemas menjadi kegiatan pesantren kilat yang diikuti seluruh siswa muslim di sekolah itu.
Namun, pandemi Covid19 membuat para siswa harus belajar dari rumah dan sistem pembelajaran yang semulanya berjalan dengan tatap muka berubah menjadi pembelajaran secara daring. Begitu pula dengan kegiatan pesantren kilat.
• Viral Akun Reemar Martin Artis Tik Tok Filipina Diserang Netizen +62, Sempat Hilang Di-Report
• MAU KE SEMARANG BACA INI! Mulai Hari Ini Kendaraan Bukan Plat H akan Dihentikan
• Diledek Sebagai Calon Pacar Ariel NOAH, Konglomerat Dita Soedarjo Sebut Tak Mungkin
• Kenyang Makan Bakso Gratis di Semarang Timur, Daniel Curi Motor Tukang Baksonya
Yang semulanya dilakukan secara tatap muka, juga dilakukan secara daring.
Hal itu yang dilakukan oleh SMP Islam Terpadu PAPB Semarang. Pesantren tersebut dilakukan dengan cara siswa menggunakan aplikasi yang dapat digunakan oleh para siswanya.
Sebelum kegiatan itu dilakukan pihak sekolah terlebih dahulu melakukan survei ketersedian perangkat yang dimiliki oleh siswa.
Hal itu memastikan agar kegiatan pembelajaran daring dapat menjangkau setiap murid.
Kepala SMP IT PAPB Semarang, H Ramelan mengatakan bahwa pesantren Ramadan yang dilakukan pihaknya ini berdampingan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) via daring.
Sebelum pesantren itu dilakukan, pihaknya telah membentuk panitia pesantren yang tugasnya membuat materi dan jadwal kegiatan murid selama Bulan Ramadan.
Nantinya kegiatan pesantren akan dimasukan dalam aplikasi dan setiap murid
"Setiap murid akan mengisi (jadwal) aplikasi selama Ramadan dan setiap kelasnya ada dua sampai tiga guru pendamping yang akan memantau kegiatan siswa selama pesatren Ramadan selama 24 jam, jadi akan diketahui murid mana yang tidak mengisi kegiatan sesuai dengan jadwalnya" katanya, Senin (27/4).
Menurutnya kegiatan yang masukan dalam aplikasi Pesantren Ramadan, seperti kegiatan ibadah sunah di siang hari, ibadah wajib, berbuka puasa, solat tarawih, tadarus, solat hajat malam hari, hingga sahur.
Selain itu pihaknya juga meminta anak untuk mendengarkan kultum yang telah pihaknya unggah dalam akun youtube sekolahnya.
"Murid nantinya juga diberikan tugas, seperti tugas meresume kultum yang telah dilihatnya," ujarnya.
Namun tidak semua muridnya mempunyai perangkat yang bisa memfasiltasi kegiatan KBM maupun pesantren melalui via daring.