Virus Corona Jateng
Hasil Swab 12 Tenaga Kesehatan RSUD Karanganyar Dinyatakan Negatif
Sebanyak 12 tenaga kesehatan asal RSUD Karanganyar telah menjalani uji swab dan hasilnya dinyatakan negatif.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Sebanyak 12 tenaga kesehatan asal RSUD Karanganyar telah menjalani uji swab dan hasilnya dinyatakan negatif.
Sebelumnya, 12 tenaga kesehatan tersebut telah menjalani rapid test.
Mengingat hasil rapid test tersebut reaktif corona, lantas mereka disarankan menjalani isolasi terlebih dahulu.
• Viral Pria Ini Nekat Pulang Kampung Jalan Kaki 428 Km karena Kangen Anak, Sepatu Rusak di Tol
• Viral Komentar Kocak Gibran Retweet Unggahan Foto Jokowi Wisuda di UGM: Dapet Ducati
• Takmir Masjid di Banyumas Ini Akan Robohkan Masjid, Kecewa Imbauan Ibadah di Rumah, Bupati kaget
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Semarang Jadi Kota Terbaik di Indonesia
Pihak RSUD Karanganyar menyarankan mereka untuk menjalani isolasi di lokasi yang telah disediakan yakni di asrama Balai Latihan Kerja (BLK).
"Sebanyak 12 tenaga kesehatan menjalani swab laboratorium pada Senin (27/4/2020).
Hasilnya keluar, semua negatif," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Karanganyar, Juliyatmono saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (1/5/2020).
Melalui video call, Juliyatmono turut memberikan semangat kepada para tenaga kesehatan tersebut.
Ia juga meminta supaya tetap menjaga kesehatan tubuh dengan tetap melanjutkan karantina selama 14 hari.
Dirut RSUD Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo menambahkan, pengecekan kesehatan itu merupakan langkah dari pihak rumah sakit untuk melindungi para tenaga medis dan klinis.
Sebelumnya sudah dilakukan rapid test terhadap 12 tenaga kesehatan dan hasilnya reaktif corona atau positif.
"Ternyata setelah diswab, hasilnya negatif.
Selanjutnya mereka diminta istirahat selama 14 hari supaya kondisi tubuh prima," tuturnya.
Dijelaskan Cucuk, dari 12 tenaga kesehatan itu, ada 6 orang menjalani isolasi di BLK.
Sedangkan sisanya menjalani isolasi di rumah masing-masing.
Tenaga kesehatan yang menjalani isolasi di BLK ialah mereka yang tinggal di indekos.
"Kita menjaga supaya tidak mengganggu lainnya.
Kita sediakan tempat.
Supaya waktu istirahat tidak terganggu selama pemulihan," ucapnya.
Terpisah Tenaga Para Medis RSUD Karanganyar, Maksum D (45) menyampaikan, rapid test terhadap dokter dan perawat dilakukan selang 1,5 bulan sejak RSUD Karanganyar menerima orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP).
"Pemeriksaan awalnya dokter, terus perawat dan para medis.
Ada 12 orang dari para medis yang dinyatakan rapid testnya reaktif (positif).
Keterangan dari dokter, kalau hasil rapid test reaktif, belum tentu saat diswab hasilnya positif," terangnya.
Lebih lanjut, terhadap 12 tenaga kesehatan yang reaktif corona tersebut lantas disarankan untuk menjalani isolasi.
Ada dua pilihan, isolasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Karangpandan dan karantina mandiri di rumah.
Maksum mengungkapkan, guna mengantisipasi penularan terhadap anggota keluarga, sebenarnya pihak rumah sakit menyarankan untuk menjalani isolasi di BLK.
"Saya memberanikan diri isolasi di rumah.
Saya tetap jaga jarak.
Komunikasi dengan anak lewat aplikasi pesan singkat.
Salat sendiri, makan juga.
Kebetulan di dalam kamar ada kamar mandinya," ujar Maksum.
Selama menjalani isolasi, ia tetap menjalin komunikasi dengan pihak rumah sakit melalui grup aplikasi pesan singkat untuk melaporkan kondisi kesehatannya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono juga memantau dengan saling berkirim pesan melalui aplikasi pesan singkat.
Terkadang supaya tidak jenuh selama menjalani isolasi mandiri, Maksum melakukan olahraga kecil di ruang tamu.
"Ada line ping pong.
Supaya tidak jenuh.
Ya main ping pong sendiri. Kalau berdiam diri terus kan jenuh," terangnya.
Maksum memilih menjalani karantina mandiri bukan tanpa alasan.
Pasalnya ia tidak merasakan adanya indikasi timbul gejala terpapar virus, meskipun hasil rapid testnya reaktif.
"Kalau saya tidak yakin akan itu, saya justru akan jatuh sakit.
Jadi harus positif thinking," pungkasnya. (Ais)
• Viral Pasien Corona Kabur dari RS Diamankan Petugas Medis di Tengah Persawahan
• Pemkot Salatiga Anggarkan THR bagi ASN Sebanyak Rp 15 Miliar
• Aurel Hermansyah Sakit Hati Atta Halilintar Tolak Masakan Ashanty: Dosa, Gak Menghargai
• Bupati Pati Gagas Rumah Pemudik yang Jalani Isolasi Mandiri Diberi Label Khusus