Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Farhat Jadi Dalang dan Produksi Wayang Golek Sendiri, Ada Karakter Raja Dangdut hingga Spiderman

Memiliki ketertarikan dengan dunia wayang golek sejak kecil dan didukung keahlian bisa menggambar, membuat Farhat Afan Filianto (21) bertekad untuk me

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Memiliki ketertarikan dengan dunia wayang golek sejak kecil dan didukung keahlian bisa menggambar, membuat Farhat Afan Filianto (21) bertekad untuk menjadi Dalang dan memproduksi wayang golek sendiri sesuai kreasinya.

Dengan keyakinan yang kuat, selalu belajar, dan mendapat dukungan penuh dari orangtua terutama sang ayah yang juga berprofesi sebagai Dalang.

Akhirnya pada tahun 2015 Farhat memberanikan diri untuk memasarkan wayang golek ciptaannya ke khalayak umum khususnya di wilayah Jawa Tengah.

Paula Verhoeven Malu Kiano Diberi Baju Bekas Rafathar, Baim Wong: Kayak Gue Gak Mampu

Hasil Swab Karyawan Sampoerna Bikin Pihak RS Kaget:Tak Seperti biasanya, Bukti Corona Sangat Menular

Sedang Makan di Tuntang, Warga Kota Semarang Tiba-tiba Jatuh dan Meninggal Dunia

Hasil Survei Terbaru UI: 92,8 Persen Masyarakat Dukung Karantina Wilayah

Diceritakan, awalnya Ia tidak langsung membuat wayang golek.

Melainkan wayang kulit yang dibuat dari bahan kardus bekas yang layak pakai.

Saat memasuki SMP kelas VIII, Farhat mulai belajar secara otodidak untuk membuat wayang golek.

Tidak langsung dalam bentuk yang sempurna, tapi dia tidak pantang menyerah dan terus belajar hingga memasuki SMK dan mengambil jurusan yang sesuai.

"Setelah lulus SMK, saya tidak berhenti tapi terus belajar dan mengasah kemampuan.

Hingga saya bertemu dengan Almarhum Abah Entus, dan belajar membuat wayang sekaligus belajar mendalang kurang lebih selama enam bulan," ungkap Farhat, saat ditemui Tribunjateng.com di rumahnya, Minggu (3/5/2020).

Untuk pemasaran Wayang Goleknya sendiri, tidak hanya di wilayah Kabupaten Tegal saja tapi juga ke daerah lain, seperti Purbalingga, Cilacap, Solo, dan lain-lain.

Sedangkan terkait variasi produk wayang golek di tempat nya, Farhat mengaku Ia menyesuaikan dengan request atau pesanan konsumen.

Tidak hanya membuat wayang golek dengan tokoh banyolan seperti cepot, Lupid, Slenteng, dan lain-lain.

Tapi juga tokoh publik seperti Roma Irama, Spiderman, Karakter Upin Ipin, karakter Polisi, dan sebagainya.

Ia juga memproduksi wayang golek yang dijadikan sebagai souvenir atau oleh-oleh dalam ukuran yang jauh lebih kecil.

"Saya ketika tampil mendalang, selalu menggunakan wayang golek buatan sendiri.

Karena sekalian untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas.

Selain itu untuk pakaian yang dipasangkan ke wayang golek juga karya saya sendiri," ujarnya.

Melakukan proses produksi di rumahnya yang beralamat di Jl. Mushola Baitulatiq No. 1, RT 3 RW 1, Desa Batu Agung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.

Diakui oleh Farhat, selama proses produksi Ia dibantu oleh keluarganya yang berjumlah tiga orang.

Sehingga mereka memiliki peran dan tugas masing-masing.

Dalam sehari, Farhat bisa memproduksi satu bagian kepala.

Sedangkan untuk utuh satu badan memerlukan waktu sekitar seminggu.

Bahkan untuk yang ukurannya besar bisa memerlukan waktu sebulan.

"Harga menyesuaikan ukuran, karakter, kerumitan, dan kemampuan konsumen.

Jadi semisal ada modal berapa nanti saya sesuaikan.

Namun untuk kisarannya per wayang golek mulai Rp 400 ribuan sampai jutaan.

Adapun modal awal saat saya merintis usaha yaitu sekitar Rp 2 jutaan," jelasnya.

Dikatakan, bahan baku utama untuk membuat wayang golek miliknya yaitu kayu Besi (kayu ulin) dan kayu Pule.

Selain itu untuk bahan lain seperti kain dan payet untuk membuat baju pada wayang golek, semuanya Farhat beli di Kabupaten Tegal.

Terkait pemasaran atau pemesanan, Farhat juga memanfaatkan sosial media yaitu seperti Instagram di @paatdurahmanto.

Lalu untuk Facebook di alamat Paat Sekargadhung, akun YouTube bernama Patra Laras, dan bisa juga menghubungi kontak 085329482355.

"Musim corona seperti sekarang ini sangat berpengaruh terhadap bisnis saya, karena mengalami penurunan sampai 80 persen.

Yang biasanya ada pesanan lima keatas, sekarang paling hanya satu saja.

Tidak hanya ke bisnis, pendemi ini juga memengaruhi jadwal manggung saya untuk mendalang yang semuanya ditunda," tuturnya. (dta)

Bawaslu Kota Semarang: Alangkah Baiknya Pemberian Bantuan Tidak Pakai Atribut Perseorangan

Bantuan Sembako bagi Warga Kota Semarang Terdampak Virus Corona, 1 Paket Dianggarkan Rp 100 Ribu

Daftar Harga Handphone Vivo Bulan Mei 2020, Ada Seri Y50 Juga Lho

Perampokan & Pembunuhan Berencana Driver Taksi Online di Jakarta, Pelaku Ditangkap saat Jual Ban

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved