Wabah Virus Corona

Kontak dengan Klaster Ijtima Ulama Gowa Positif Corona, Warga Sekampung di Kulonprogo Harus Isolasi

Puluhan warga di satu dusun di Kapanewon Kokap, Kulon Progo harus menjalani isolasi mandiri.

Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Re Klara Muhammad Cuba
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNJATENG.COM, KULON PROGO - Puluhan warga di satu dusun di Kapanewon Kokap, Kulon Progo harus menjalani isolasi mandiri.

Hal tersebut dikarenakan mereka telah melakukan kontak langsung dengan seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang hasil rapid testnya menunjukkan reaktif COVID-19.

Kepala Dukuh setempat, pada Senin (4/5/2020) mengatakan bahwa warga yang menjalani isolasi mandiri itu bermukim di satu RT di wilayahnya.

"Jumlahnya sebanyak 10 keluarga atau total 47 jiwa," katanya.

Update Corona 4 Mei di Dunia: Ada 84.004 Kasus Baru Dalam 24 Jam, Total Positif 3.566.295 Kasus

Jokowi Instruksikan Pekan Ini Bansos Harus Sudah Diberikan, Lebih Cepat Lebih Baik

Pemerintah Siapkan Aturan THR Pekerja Swasta Bisa Ditunda, THR PNS Cair Sesuai Jadwal 

Sering Chat Istri Orang, Pria Ini Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Dari total 47 jiwa tersebut, lanjutnya, terdiri dari warga usia anak-anak sekitar 10 orang, lanjut usia 13 an orang dan sisanya usia produktif.

Ia juga menyampaikan bahwa warganya tersebut harus mengkarantina diri selama 14 hari di rumahnya masing-masing terhitung sejak Sabtu (2/5/2020) kemarin.

Lanjutnya, mayoritas warga RT tersebut baru-baru ini melakukan interaksi dengan seorang warga dusun tetangga berinisial T.

Menurut data dari Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo, baru-baru ini T dimasukkan dalam kategori PDP karena reaktif COVID-19 berdasarkan tes cepat atau rapid test.

"T merupakan peserta Ijtima Ulama Dunia Gowa, yang telah pulang ke Bibis sejak 27 Maret 2020," terangnya.

Suasana lokasi kegiatan Ijtima Asia 2020.
Suasana lokasi kegiatan Ijtima Asia 2020. (ari maryadi/tribungowa.com)

Sepengetahuannya, T sudah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari dan sudah kembali aktif dalam kegiatan sosial masyarakat sejak pertengahan April.

"T diketahui aktif dalam kegiatan peribadatan di masjid yang berlokasi RT tersebut. Masjid itu memang dekat dengan tempat tinggalnya meski beda kalurahan," tuturnya.

Menurutnya, akvitas T sejak pulang dari Gowa berjalan seperti biasa.

"Ia juga tidak menunjukkan gejala penyakit yang menjurus ke tanda-tanda terjangkit COVID-19. Tapi ternyata setelah dihubungi oleh pihak Puskesmas, ternyata hasil rapid testnya reaktif Covid-19," ujarnya.

Setelah mendapatkan Informasi dari Puskesmas, dukuh lalu melakukan pendataan pada warga yang berinteraksi dengan T.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved