Berita Nasional
Cepat Busuk, Telur Ayam Infertil Dilarang Dijual di Pasar, Ini Cara Membedakan dengan Telur Ayam ras
Rofiyasifun menjelaskan, telur ayam HE memiliki ukuran yang sama dengan telur ayam negeri
Cepat Busuk, Telur Ayam Infertil Dilarang Dijual di Pasar
Ini Cara Membedakan dengan Telur Ayam ras
TRIBUNJATENG.COM - Pemerintah lewat Kementerian Pertanian (Kementan) melarang peredaran telur ayam infertil.
Meski demikiannya kenyataannya di lapangan, telur yang di kalangan peternak lebih dikenal dengan nama telur HE (hatched egg) ini banyak dijual di pasar.
Larangan menjual telur HE diatur dalam Permentan Nomor 32/Permentan/PK.230/2017 diatur tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.
Dalam Bab III pasal 13 disebutkan, pelaku usaha integrasi, pembibit GPS, pembibit PS, pelaku usaha mandiri dan koperasi dilarang memperjualbelikan telur tertunas dan infertil sebagai telur konsumsi.
• Cerita saat Didi Kempot Mendengar Pembagian Sembako di Wilayahnya Kurang, Pak RT Ungkap Kesaksiannya
• Karyanya Melegenda, Ini Foto-foto Rumah Megah Didi Kempot di Solo, Dekat dengan Pak Jokowi
• Temuan Mengejutkan, Tipe Corona di Indonesia Berbeda Dengan Tipe Lain di Dunia, Bagaimana Vaksinnya?
• Pria yang Akan Jual Ginjal karena Corona Ini Gagal Temui Ganjar di Semarang
Telur HE sendiri umumnya berasal dari perusahaan-perusahaan pembibitan (breeding) ayam broiler atau ayam pedaging.
Di mana telur yang tidak menetas atau sengaja tak ditetaskan, seharusnya tak dijual sebagai telur konsumsi di pasar.
Selain itu, telur HE bisa berasal dari telur fertil namun tak ditetaskan perusahaan breeding.
Alasannya antara lain suplai anakan ayam DOC (day old chick) yang sudah terlalu banyak, sehingga biaya menetaskan telur lebih mahal dari harga jual DOC.
"Telur HE ini secara aturan dilarang dijual.
Telur HE ini telur yang dibuahi pejantan, lalu tak menetas atau memang sengaja tidak ditetaskan," ujar Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Jatim, Rofiyasifun, Selasa (5/5/2020).
Lantaran berasal dari telur yang tak terpakai atau produk buangan breeding, harga telur infertil ini sangat murah.
Harganya hanya berada di kisaran Rp 7.000/kg, jauh di bawah harga telur ayam ras yang umumnya dijual di pasar di atas Rp 20.000/kg.
Selain itu, berbeda dengan telur ayam ras dari peternak layer yang bisa bertahan selama sebulan di luar ruangan, telur infertil lebih cepat membusuk karena berasal dari telur yang dibuahi oleh ayam pejantan.