Berita Regional
Siswa di Gunungkidul Harus Naik Gunung Temulawak Agar Bisa Belajar Online
Siswa di Gunungkidul DIY harus naik turun Gunung Temulawak untuk mendapatkan sinyal agar bisa mengirimkan tugas sekolah.
TRIBUNJATENG.COM, GUNUNGKIDUL - Wabah virus corona di Indonesia berdampak kepada seluruh bidang di Indonesia, termasuk pendidikan.
Siswa harus belajar di rumah kemudian mengerjakan tugas sekolah yang kemudian dikirimkan ke guru melalui saluran tertentu menggunakan jaringan internet.
Sayangnya, tak semua wilayah di Indonesia ramah dengan signal operator telepon seluler.
Seperti yang terjadi di wilayah tertentu di Gunung Kidul, yaitu Dusun Petir B, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
• Tadi Malam Didi Kempot Masih Dengarkan Lagu Kemudian Merasa Panas, Meninggal Pagi Tadi
• Jasa Tak Terlupakan Didi Kempot Oleh Ardha TATU, Kemarin Malam Sempat Tak Bisa Tidur
• Cerita Diciptakannya Lagu Banyu Langit, Didi Kempot Kagum dengan Wisata Nglanggeran Gunungkidul
• Arteria Dahlan Ancam Umbar Aib Moral, Tuntut Najwa Shihab Minta Maaf ke DPR
• Kisah Didi Kempot Dielukan di Suriname, 9 Kali Konser di Stadion hingga Dihadiri Presiden

Siswa di dusun itu harus naik turun gunung untuk mendapatkan signal agar bisa mengirimkan tugas sekolah.
Setiap ada tugas, puluhan anak harus menyusuri jalan setapak ke atas bukit untuk mendapatkan sinyal yang bagus agar bisa tetap belajar.
"Siswa harus naik bukit yang tinggi agar memperoleh sinyal,” kata Kepala Desa Petir, Sarju, saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Selasa (5/5/2020) dikutip Tribunjogja.com dari kompas.com.
Sarju mengatakan, hingga kini belum semua penyedia jasa seluler punya sinyal di desanya.
Selain itu, wilayah Desa Petir yang banyak perbukitan karst diduga membuat ada beberapa blank spot sinyal.
Salah satu wilayah dalam Desa Petir yang minim sinyal adalah Dusun Petir B.
Bahkan, akibat buruknya sinyal selular, sejumlah wartawan kesulitan saat hendak menghubungi Kepala Dusun Petir B, Warisna, lewat telepon atau pesan singkat.
Akibatnya ada 21 siswa SD hingga SMA yang mendaki Gunung Temulawak setiap kali harus mengirimkan tugas ke gurunya.
"Anak-anak menaiki Gunung Temulawak yang cukup tinggi. Terletak di sebelah selatan Dusun," kata Warisna, saat dihubungi.
Warisna mengatakan, salah satu siswa yang naik turun gunung untuk mengirimkan tugas adalah anaknya yang masih duduk di bangku SMP, Alodia Daffa Sinanta.
Alodia harus menempuh berjalan kaki sekitar 250 meter untuk sampai di kaki bukit.