Ternyata Truk Towing Angkut Mobil Pemudik Viral di Perbatasan Semarang Adalah Settingan

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Video truk towing berisi mobil pemudik di Taman Unyil, perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Semarang viral di sosial media.

Video tersebut berisi tentang pemudik yang menggunakan segala cara untuk mudik, yakni dengan bersembunyi di sebuah mobil yang diangkut oleh kendaraan towing yang melintas di perbatasan Kota dan Kabupaten Semarang.

Namun, pemudik yang bersembunyi itu ketahuan, dan akhirnya diminta untuk putar balik ke arah Kota Semarang.

• Daftar Harga Ponsel Xiaomi Bulan Mei 2020, Ada Cashback untuk Xiaomi Redmi 8A Pro

• Jasa Tak Terlupakan Didi Kempot Oleh Ardha TATU, Kemarin Malam Sempat Tak Bisa Tidur

• Cerita Diciptakannya Lagu Banyu Langit, Didi Kempot Kagum dengan Wisata Nglanggeran Gunungkidul

• Kisah Didi Kempot Dielukan di Suriname, 9 Kali Konser di Stadion hingga Dihadiri Presiden

• Truk Towing di Semarang Angkut Mobil Ditutupi Terpal, Ternyata Berisi Pemudik

Dikonfirmasi Tribun Jateng, Aldo Brilliant Prakastyo, dari tim Youtube Zebra Project, mengklarifikasi bahwa kejadian tersebut merupakan settingan.

Aldo menjelaskan, rencananya timnya sedang membuat sebuah film pendek layanan masyarakat dengan tujuan mengedukasi masyarakat menaati imbauan pemerintah tentang larangan mudik.

"Jadi video itu sebenarnya dimaksudkan agar masyarakat tidak usah mudik seperti yang sudah diimbau oleh pemerintah, karena saat ini sedang pandemi Corona," jelas Aldo, ditemui di Kantor Bupati Semarang, Rabu (6/5/2020).

Aldo menjelaskan, video itu dibuat oleh tim Youtube Zebra Project pada 3 Mei 2020 kemarin.

Ada total 11 kru tim kreatif, ungkap Aldo, yang dilibatkan dalam pembuatan video layanan masyarakat tersebut.

Selain 11 kru tim kreatif dilibatkan, menurutnya juga ada 6 orang talent yang dilibatkan.

"Mereka berperan sebagai sopir dan kernet, juga empat orang berperan menjadi para pemudik yang bersembunyi di mobil yang diangkut kendaraan towing," kata Aldo.

Koordinasi dan briefing, lanjutnya, sudah dilakukan tim bersama beberapa pihak.

Di antaranya kepada Dishub Kabupaten Semarang, Satpol PP Kabupaten Semarang, dan Dinkes Kabupaten Semarang.

Namun setelah proses pembuatan video selesai, tim menemukan video yang dibuat oleh timnya, namun di video dari angle berbeda, di sosial media.

Video itu pun menurut Aldo tidak dilengkapi narasi yang sebenarnya, tapi menggunakan narasi yang lain yang menurut Aldo tidak benar.

"Kami dari tim sebenarnya menyesalkan kenapa video itu beredar dan menggunakan narasi bahwa kejadian itu benar."