Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Pandemi Virus Corona, Omset Restoran dan Hotel di Salatiga Turun Drastis

Dampak pandemi virus Corona (Covid-19) membuat omzet sektor usaha restoran maupun perhotelan di Kota Salatiga menurun drastis.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: muh radlis
Science Alert
Pandemi Virus Corona di dunia 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Dampak pandemi virus Corona (Covid-19) membuat omzet sektor usaha restoran maupun perhotelan di Kota Salatiga menurun drastis.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Salatiga Arso Adji mengatakan, selama pandemi Covid-19 terhitung Maret-Mei ini okupansi hotel dan omzet rumah makan di Salatiga terjun bebas.

"Saat ini omzet hanya berkisar antara 10 sampai 20 persen saja.

Pilu, Bocah 8 Tahun Dijemput untuk Karantina: Pakaian yang Dibawa Menyembul dari Kresek Indomaret

Seisi Sidang Pembunuhan Hakim Jamaluddin Tertawa Dengar Saran Sopir ke Zuraida Hanum, Ada Fakta Baru

Viral Munculnya Fenomena Dukhan Tanda Kiamat Jumat 8 Mei 2020, Ini Komentar MUI

Ngehit hingga Banyak Menerima Tamu, Mbah Minto Dilarikan ke RS, Begini Kondisi Terkininya

Karena kondisinya seperti ini, maka dengan terpaksa rumah makan dan hotel merumahkan karyawannya rata-raya sekitar 50 persen," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (7/5/2020)

Menurut Arso, kebanyakan pemilik usaha rumah makan maupun restoran di Kota Salatiga akibat mewabahnya virus Corona ada yang memilih beroperasi seperti biasa dan sebagian lagi tergantung situasi dan kondisi.

Ia menambahkan, untuk membantu para karyawan yang terpaksa dirumahkan tersebut, PHRI telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kota Salatiga agar mereka mendapat bantuan lantaran terdampak pandemi virus Corona.

"Sejauh ini sebanyak 96 orang lolos verifikasi oleh tim Pusat Data di DPRD Salatiga dan sudah mendapatkan bantuan.

Tapi, ada pula mereka tidak dapat karena ber-KTP luar Salatiga,” katanya

Dikatakannya, untuk rumah makan jam buka sesuai aturan yang dibuat Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga maksimal sampai pukul 20.00 WIB.

Selama beroperasi juga diterapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk rumah makan dan lainnya.

Arso mengaku untuk rumah makannya sendiri ia merumahkan hampir 80 karyawannya, namun demikian ia tetap bertanggungjawab atas nasib karyawannya karena sudah seperti keluarga sendiri.

"Pegawai berkurang 80 persen.

Saat ini yang bekerja hanya 8-12 orang saja, jam kerja juga diatur lebih ketat bergilir setiap harinya biar semua dapat merasakan kerja,” ujarnya (ris)  

160 Desa di Karanganyar Sudah Ajukan BLT Dana Desa Tahap 2

Viral Emak-emak Belanja di Pasar Semarang Ngotot Tolak Perintah Pakai Masker: Anda Memaksa Halus

Harga Hampir Sama & Dibekali Quad Camera, Ini Perbandingan Vivo Y50 dengan Realme 6

Wanita di Pati yang Ditemukan Pingsan di Jombang Sudah Dijemput, Diisolasi di Hotel Safin

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved