Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Dinkes Karanganyar Minta Warga Waspada Chikungunya dan DBD di Tengah Pandemi Virus Corona

Masyarakat Karanganyar diminta tetap mewaspadai adanya kasus chikungunya dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah pandemi virus corona.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Katarina Iswati. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Masyarakat Karanganyar diminta tetap mewaspadai adanya kasus chikungunya dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah pandemi virus corona.

Pasalnya, kasus chikungunya di Kabupaten Karanganyar mengalami peningkatan hingga April 2020. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, tercatat hingga April 2020 terdapat 192 kasus.

Kasus chikungunya terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Tasikmadu dengan 150 kasus.

Pilu, Bocah 8 Tahun Dijemput untuk Karantina: Pakaian yang Dibawa Menyembul dari Kresek Indomaret

Anda Merasakan Cuaca Panas di Pertengahan Ramadhan Ini, Ini Penjelasan BMKG

Pemuda Bertato di Banjarnegara Ini Tobat Setelah Kerisnya Diinjak-injak Pak Kiai

Ada Bercak Merah di Celana Arfin Si Pelaku Pencabulan Anak saat Ditangkap 2 Jam Setelah Kejadian

Sementara itu DBD di Karanganyar hingga minggu ke-18 tercatat terdapat 149 kasus.

Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Jumantono dengan 29 kasus dan Kecamatan Gondangrejo 25 kasus.

Sampai saat ini tercatat 1 orang meninggal dunia karena DBD di wilayah Gondangrejo.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular(P2PM) DKK Karanganyar, Katarina Iswati mengungkapkan, memang ada peningkatan kasus chikungunya di wilayah Kabupaten Karanganyar.

Beberapa upaya telah dilakukan seperti fogging dan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Kami lakukan pelacakan.

Kemarin juga sudah melakukan fooging di wilayah Kebakkramat," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (8/5/2020).

Kasi P2PM DKK Karanganyar, Sri Winarno, menambahkan, kasus chikungunya terbanyak berada di Suruh Tasikmadu.

Dijelaskannya meski tidak begitu berbahaya, masyarakat tetap diminta waspada dengan tetap menerapkan PSN.

"Penyakit ini pembawanya seperti demam berdarah yakni nyamuk aedes aegepty.

Jadi harus sering-sering PSN di tempat berkembang biaknya nyamuk," ujarnya. (Ais).

Nasib PNS Jawa Tengah saat Pandemi Virus Corona, Dilarang Mudik dan Tak Ada Tunjangan Kinerja

BREAKING NEWS: Kecelakaan Pemotor Asal Semarang Tabrak Truk Pecah Ban di Demak, Luka Berat di Kepala

Sobat Ambyar, Saksikan E-Konser Amal Ngabuburit Special Tribute to Didi Kempot, Ini Jadwalnya

Unik, di Desa Ini Pemdes Siapkan Destinasi Wisata Sebagai Tempat Karantina Pemudik

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved