Berita Internasional
Seperti Film Perang Hollywood, 2 Eks Tentara AS Terlibat Operasi Rahasia Menyusup ke Venezuela
Goudreau membeberkan kedua warga AS yang diklaimnya pernah bersama-sama berperang di Afghanistan. Cerita Godreau bak kisah-kisah film perang.
TRIBUNJATENG.COM, MIAMI – Setelah infiltrasi atau penyusupan bersenjata lewat laut berhasil digagalkan, Minggu (3/5/2020), dua eks tentara elite AS tertangkap aparat keamanan Venezuela.
Dalam pidato nasional di Caracas, Senin (4/5/2020), Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan penyergapan dan keterlibatan apa yang ia sebut aparat keamanan Trump.
Sementara itu, situs majalah bergengsi Time dan kantor berita Associated Press (AP) menyiarkan pernyataan eks anggota Baret Hijau, Jordan Goudreau, terkait operasi rahasia menyusup ke Venezuela.
• Pemuda Bertato di Banjarnegara Ini Tobat Setelah Kerisnya Diinjak-injak Pak Kiai
• Terjebak di Bali karena Pandemi, Gadis Kirgizstan Ini Malah Kecantol Pria Indonesia
• Beredar Isu Dukhan Jumat 8 Mei Besok, Mungkinkah Bumi Gelap Gulita Diliputi Kabut? Ini Kata Ahli
• Pilu, Bocah 8 Tahun Dijemput untuk Karantina: Pakaian yang Dibawa Menyembul dari Kresek Indomaret
Goudreau membeberkan kedua warga AS yang diklaimnya pernah bersama-sama berperang di Afghanistan.
Cerita Godreau bak kisah-kisah film perang ala Hollywood.
Maduro dalam pernyataannya di Caracas tidak menyebut identitas lengkap kedua warga AS yang ditangkap, namun Goudreau menyebut namanya Luke Denman dan Aaron Berry.
Dalam foto-foto yang beredar di media sosial, tampak dua warga kulit putih berjambang lebat, bertato, bagian atas tubuhnya telanjang, terikat dan dalam posisi tiarap.
Foto lain menunjukkan secara langsung dua sosok dalam perahu dengan latar belakang perairan biru, disebut sebagai Luke Denman dan Aaron Berry.
Berikutnya foto menunjukkan seprangkat alat komunikasi telepon satelit, HT, topi tempur loreng ditempeli badge bendera AS.
Ada juga foto menunjukkan tumpukan dokumen pribadi, termasuk paspor, semacam KTP, magazen, sejumlah senapan serbu AR15, dua pikap 4x4 bersenjata senapan mesin berat.
Belasan rompi tempur berlambang bendera Kolombia, serta pistol dan wadahnya sesuai jumlah rompi yang disita, tampak di foto lain.
Time dan AP tidak berhasil mewawancarai langsung Goudreau.
Namun mereka menggunakan rekaman video yang diunggah Goudreau saat diwawancarai jurnalis Miami, Patricia Poleo.
Patricia Poleo diketahui jurnalis Venezuela yang berada di Miami, Florida.
Godreau juga mengaku tinggal di Florida.
Ia bekerja untuk kontraktor Silvercorp.
Hasil riset investigatif jurnalis AP menyebutkan, Godreau bekerjasama dengan eks jenderal Venezuela yang kini ditahan otoritas AS.
Ia melatih para desertir pasukan Venezuela di wilayah Kolombia.
Kelompok bersenjata itu disiapkan untuk merongrong pemerintahan Maduro di Caracas.
Infiltrasi Minggu yang gagal diberi kode Operasi Gideon.
Godreau juga bahu membahu bersama eks perwira Venezuela, Kapten Javier Nieto.
Ia juga tinggal di Florida.
“Serangan amfibi digelar dari perbatasan Kolombia, jauh masuk ke wilayah Venezuela,” kata Godreau lewat rekaman video yang diposting Minggu.
Di rekaman video itu, Godreau mengenakan topi baseball bercap New York Yankees.
Nieto duduk di sebelahnya.
Nieto mengenakan pakaian militer, rompi antipeluru dan ada pin bendera Venezuela tersemat di bagian rompi itu.
“Unit kami beroperasi di selatan, barat, dan timur Venezuela,” imbuhnya.
Sekitar 60 anggotanya kini ada di dalam wilayah Venezuela.
Sebagian berada di bawah komando Kapten Antonio Sequea, perwira Garda Nasional Venezuela yang membelot.
Klaim Godreau ini masih sulit diverifikasi secara independen.
Fakta di lapangan, memang ada dua warga berpaspor AS tertangkap di pesisir Ojeda, dekat perbatasan Kolombia.
Ada dua boat yang digunakan.
Satu ditenggelamkan, satu lagi disita.
Di dalam boat itu terdapat sejumlah peralatan komunikasi satelit, handy talky, senjata, dan dokumen pribadi.
Sebanyak 8 penyusup bersenjata yang mengiringi dua eks tentara AS, menenteng senapan serbu AR15, ditembak mati.
Kepada Patricia Poleo di Miami, Godreau juga mengklaim ia bekerja atas dukungan pemimpin oposisi, Juan Guaido.
Kepada Poleo, Godreau menunjukkan kontrak tertulis yang diteken Oktober 2019, senilai 213 juta dolar AS.
Selain itu Godreau menyiarkan rekaman audio berdurasi empat menit, yang disebutnya pembicaraan dengan Guaido terkait kontrak tersebut.
Pembicaraan dalam rekaman itu tidak terdengar spesifik membeberkan rencana aksi bersenjata.
“Ayo kita bekerja,” kata seseorang yang disebut Godreau sebagai Guaido.
Belum ada respon dari Juan Guaido terkait pengakuan Godreau ini.
Godreau menyebut tindakannya sah dan professional secara bisnis.
Tujuannya membuat perubahan di Venezuela dan memperbaiki demokrasi di negara itu.
“Saya ini pejuang bebas selama hidup saya.
Itu yang saya ketahui,” kata Godreau yang pernah menerima tiga Bronze Star selama penugasannya di Irak dan Afghanistan.
Ia berposisi sebagai personil medis pasukan khusus di Angkatan Darat AS.
Otoritas Venezuela menjelaskan, selain warga AS, Kolombia, mereka juga menemukan identitas warga Peru.
AS dan Kolombia membantah klaim Caracas, dan menepis tuduhan warganya terlibat dalam infilitrasi bersenjata ke Venezuela.
“Kami punya sedikit alasan untuk mempercayai apapun yang disampaikan rezim yang sudah selesai,” kata juru bicara Kemenlu AS.
“Rezim Maduro konsisten menggunakan misinformasi untuk mengalihkan perhatian kegagalan mereka mengurusi Venezuela,” imbuhnya.
Ketua Partai Sosialis Venezuela yang berkuasa, Diosdado Cabello, mengungkapkan, dua warga AS yang diringkus bertindak sebagai agen Drug Enforcement Administration (DEA).
Ia lalu mengaitkan infiltrasi gagal Minggu itu terkait plot kudeta yang pernah dilakukan Mayjen Cliver Alcala, pensiunan perwira tinggi militer Venezuela.
Saat ini Alcala ditahan pemerintah AS atas tuduhan terlibat penyelundupan narkoba.
Tuduhan sama dialamatkan ke Nicolas Maduro yang hendak ditangkap aparat AS.
Tokoh oposisi Venezuela, Juan Guaido berkomentar miring terkait insiden Minggu di perairan perbatasan Venezuela-Kolombia.
Guaido menuduh itu hanya usaha pemerintah menarik perhatian internasional, guna menutupi kegagalan mereka mengelola negara.
“Oh ya, mereka itu anggota militer patriotik yang berusaha melawan Venezuela,” kata Guaido dikutip wartawan Time, Joshua Goodman dari Miami.
Kay Denman, ibu Luke Denman kepada Time mengaku terakhir ia berkomunikasi dengan anaknya beberapa pekan lalu.
Ia tidak tahu di mana posisi anaknya saat itu.
Ia tidak pernah mendengar anaknya bicara soal Venezuela.
Nama Jordan Godreau juga baru ia dengar. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Bak Film Perang, Dua Eks Tentara AS Terlibat Infiltrasi Bersenjata ke Venezuela
• Cerita ABK Indonesia Jadi Anak Tiri di Kapal China, Makan Umpan Ikan dan Minum Sulingan Air Laut
• Ada Bercak Merah di Celana Arfin Si Pelaku Pencabulan Anak saat Ditangkap 2 Jam Setelah Kejadian
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun ODHA Sragen Meninggal, Pernah Viral Diusir Saat Bantu Hajatan Warga
• Seisi Sidang Pembunuhan Hakim Jamaluddin Tertawa Dengar Saran Sopir ke Zuraida Hanum, Ada Fakta Baru