Berita Semarang
SMKN 6 Semarang Beri Pelatihan Warga Membuat Kue Lebaran dan Takjil
Guru SMKN 6 Semarang menggelar pelatihan membuat kue lebaran dan minuman takjil di area sekolah.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Guru SMKN 6 Semarang menggelar pelatihan membuat kue lebaran dan minuman takjil di area sekolah di Jalan Sidodadi Barat Nomor 8 Semarang, Jumat (8/5/2020).
Pelatihan diikuti ibu-ibu warga Kelurahan Karangturi, Kecamatan Semarang Timur.
Pelatihan membuat kue lebaran dan minuman takjil tersebut digelar untuk membekali warga dalam membuat kue lebaran, yang sebentar lagi datang.
• Harta dan Keluarga Ditinggalkan, Mantan Pendeta Ini Jadi Tukang Bersih Kubur dan Muadzin di Kebumen
• Pilu, Bocah 8 Tahun Dijemput untuk Karantina: Pakaian yang Dibawa Menyembul dari Kresek Indomaret
• Sales Wanita Nakal Mendadak Jadi Jutawan, Bikin Babak Belur Perusahaan Ban Purwokerto Rp 475 Juta
• Igun Ungkap Rahasia Ruben Onsu Pindah Rumah ke Pondok Indah, Ternyata Punya Helikopter Pribadi
Dengan begitu, mereka dapat mempraktikkan membuat kue sendiri dan menjualnya.
"Jadi pelatihan ini untuk memberikan skill kepada ibu-ibu warga sekitar sekolah.
Tujuannya tentu membantu perekomian mereka di tengah pandemi corona yang sampai saat ini masih berlangsung," kata Kepala SMK N 6 Semarang, Almiati, didampingi Waka Humas SMKN 6 Semarang, Wihantina Rahayu.
Pemberian pelatihan kepada warga bukan tanpa alasan.
Almiati mengatakan, beberapa pekan lalu pihaknya telah memberikan bantuan sembako bagi warga sekitar yang terdampak Covid-19.
Dan ternyata bantuan tersebut hanya bertahan satu sampai dua hari saja.
Maka, untuk itu pihaknya mengalihkan program bantuan dengan membuat pelatihan agar warga mempunyai keahlian.
Dengan begitu diharapkan bisa bermanfaat bagi warga, tak hanya saat ada wabah corona.
"Pelatihan saat ini kami batasi hanya diikuti 10 warg.
Karena kami harus menaati kebijakan pembatasan sosial dan mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah," jelasnya.
Rencananya, pelatihan tersebut akan digelar secara rutin jika antusias warga cukup tinggi.
Tentunya pelatihan lanjutan akan digelar dengan mempertimbangkan situasi yang ada.
Untuk pendataan warga yang mengikuti pelatihan, pihaknya melibatkan pihak kelurahan untuk mendata warga terdampak Covid-19.
Peserta yang jadi prioritas adalah warga yang (dia atau suaminya) kehilangan pekerjaan atau dirumahkan.
"Sebenarnya awal mau dibuat online atau daring.
Tapi karena segmennya merupakan warga kurang mampu, jadi tak bisa dilakukan.
Apalagi banyak calon peserta yang masih gagap teknologi.
Maka akhirnya digelar secara langsung dengan peserta terbatas," katanya.
Seorang peserta pelatihan, Sukartini mengatakan, dia sangat terbantu atas program pelatihan membuat kue dari SMKN 6 Semarang.
Apalagi sejak beberapa pekan lalu, suaminya yang bekerja di sebuah pabrik di Kota Semarang harus terkena kebijakan rasionalisasi oleh perusahaan.
"Kami sangat berharap kegiatan ini menambah kemampuan kami, sekaligus bisa kami manfaatkan untuk membantu perekonomian keluarga yang sedang terpuruk akibat wabah corona," katanya.
(kan)
• McD Sarinah McDonalds Pertama di Indonesia Tutup, Pernah Dikunjungi Petinju Muhammad Ali
• 170 Istri Pejabat dan ASN Terima Bantuan Langsung Tunai Rp 600 Ribu di Kecamatan Ajibarang Banyumas
• Apa Kabar Isu Dukhan Tanda Kiamat Bumi Gelap Gulita Diselimuti Kabut? Ternyata Hoaks, Hari Ini Panas
• AWAS! Jambret Perhiasan Modus Pura-pura Tanya Marak, Terbaru Terekam CCTV