Berita Jawa Tengah
Lihat Bintang-Bintang di Langit Bergerak Membentuk Tulisan Allah, Iman Sang Pendeta pun Goyah
Tak dinyana, muazin yang bernama asli Agus Setiono itu dulunya adalah pendeta cukup terpandang di kotanya, Jawa Timur.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: M Syofri Kurniawan
"Ibnu Masngud artinya anak yang beruntung," kata Kiai Asyhari Muhammad Al Hasani pengasuh Ponpes Al Hasani Kebumen.
Agus memutuskan untuk menjadi mualaf kemudian.
Ia berganti nama menjadi Ibnu Masngud.
Tapi pindah agama bukan perkara mudah baginya.
Ia harus siap dengan segala konsekuensinya.
Terlebih ia pendeta yang biasa jadi panutan.
Masngud akhirnya memutuskan meninggalkan segalanya yang berhubungan dengan masa lalunya.
Ia harus berpisah dengan istrinya.
Anaknya pun dia tinggalkan karena enggan mengikuti keyakinannya.
Seluruh harta dan fasilitas mewah yang dia miliki dia tinggalkan untuk keluarga.
Seketika Masngud tak memiliki apa-apa, kecuali iman yang menancap kuat di dadanya.
Ia meninggalkan jauh kotanya, lalu hijrah ke Kebumen Jawa Tengah mengikuti pembimbingnya, Kyai Asyhari Muhammad Al Hasani atau Gus Hari.
Tiada bekal yang dibawanya, kecuali baju yang melekat di badan.
"Dia tinggalkan semua, harta, keluarga,"katanya.
Masngud harus memulai semuanya dari nol kembali.