Ramadhan 2020
Membully di Medsos Puasanya Batal? Berikut Penjelasan Sesuai Hadits Rasulullah
Membully apakah bikin puasa batal? puasa atau shaum adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perkara yang bisa membatalkan puasa.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Membully di medsos apakah membuat puasa batal?
Berikut ini alasan pentingnya menjaga lisan dari berkata kasar dan kotor atau membully saat puasa, lengkap dengan haidst Rasulullah.
Secara harfiah, puasa atau shaum adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perkara yang bisa membatalkan puasa.
Namun, puasa tidak sekadar menahan lapar dan haus.
Puasa juga menjadi upaya seorang muslim untuk selalu memperbaiki diri.
• Sudah Imsak Bolehkah Makan Sahur? Ini Penjelasan Ulama
• Ini Hukum dan Sanksi Suami Istri Bersetubuh di Bulan Puasa Ramadhan Siang Hari
• Menangis Apakah Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya
• Berikut Doa Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1441 H / Sabtu 9 Mei 2020
Dalam hal ini usaha untuk menjadikan akhlak lebih baik.
Tentu sejak kecil kita sudah diajarkan agar tidak berkata kasar atau berbohong saat berpuasa.
Keluarnya ucapan kasar atau kotor biasanya didapati saat seseorang dalam kondisi emosi.
Selain karena emosi, faktor kebiasaan pun mempengaruhi ucapan kasar atau kotor begitu saja keluar dari lisan jika kita tersinggung.
Semisal mengolok-olok atau mem-bully dengan keburukannya, menghujat dengan sumpah serapah atau memaki menggunakan nama hewan seperti anjing, monyet, cebong, kampret, dan sebagainya.
Padahal Allah SWT telah menjanjikan pahala dan ampunan bagi hamba-Nya yang berpuasa berlandaskan ketakwaan.
Sesuai sabda Rasulullah dalam hadits dari Abu Hurairah lalu diriwayatkan oleh Imam Bukhahri dan Imam Muslim:
"Rasulullah SAW bersabda: ' Barang siapa yang berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap ridho Allah, maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.
Barang siapa yang melaksanakan qiyam (mendirikan) Ramadhan atas dasar iman dan mengharap ridho Allah, maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan akan diampuni.
Barang siapa yang melakukan qiyam lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap ridho Allah, maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni,. "(HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim)