Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Temukan Jejak Sang Ayah Setelah 75 Tahun Hilang di Masa Perang, Karl Cramm: Ajaib!

Dia masih ingat persis bagaimana dia membuka surat itu dan membacanya dengan takjub. Isinya pemberitahuan, bahwa Jenazah ayahnya ditemukan.

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Orang hilang 

TRIBUNJATENG.COM - Karl Cramm menerima sepucuk surat pada suatu hari di bulan Juni 2019. 

Dia masih ingat persis bagaimana dia membuka surat itu dan membacanya dengan takjub.

Isinya pemberitahuan, bahwa Jenazah ayahnya ditemukan.

Viral Mbah Slamet Diseret dari Mushola, Dilaporkan ke Ganjar Pranowo, Ini Fakta Sebenarnya

Harta dan Keluarga Ditinggalkan, Mantan Pendeta Ini Jadi Tukang Bersih Kubur dan Muadzin di Kebumen

Pilu, Bocah 8 Tahun Dijemput untuk Karantina: Pakaian yang Dibawa Menyembul dari Kresek Indomaret

Viral Gariz Luis Polisi Ganteng Mantan Artis FTV Ikut Tangkap Ferdian Paleka, Instagram pun Dicari

Setelah 75 Tahun Hilang di Masa Perang, Karl Cramm Temukan Jejak Sang Ayah
Setelah 75 Tahun Hilang di Masa Perang, Karl Cramm Temukan Jejak Sang Ayah (Tribunnews.com/Istimewa)

Surat itu dikirim Kantor Arsip Jerman Bundesarchiv, yang membantu orang-orang melacak nasib anggota keluarga mereka yang dinyatakan hilang semasa perang.

Lebih 75 tahun telah berlalu sejak ayahnya, seorang prajurit Jerman, menghilang di kota Stalingrad, yang sekarang bernama Volgograd.

"Ketika saya terakhir melihatnya, saya berusia lima tahun," kata Karl Cramm.

Surat terakhir yang berkaitan dengan ayahnya di front perang datang pada Januari 1943.

Surat itu dikirim ibu Karl Cramm ke Stalingrad, sekitar 3000 kilometer dari tempat tinggal mereka dekat kota Braunschweig di Jerman.

Surat itu dikembalikan kepada pengirim tanpa dibaca, karena tidak pernah sampai ke tangan penerimanya.

Ayah Karl Cramm direkrut tentara tahun 1939 dan langsung dikirim ke garis depan.

Pada tahun 1942, serdadu muda itu menerima perintah bergerak menuju Stalingrad.

Musim dingin tahun 1942-1943, pasukan Jerman mengepung kota di Uni Soviet itu, yang kemudian dikenal sebagai salah satu lokasi pertempuran paling brutal selama Perang Dunia Kedua.

Ditemukan selama proyek konstruksi

Tulang-belulang ayahnya ditemukan di sebuah lokasi proyek bangunan di Volgograd.

Lokasi itu ternyata bagian dari kuburan massal bagi lebih 1.800 tentara Jerman.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved