Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Daging

Harga Daging Ayam Ras di Tegal Naik Jadi Rp 36 Ribu per Kilogram, Harga Telur Turun

Harga daging ayam ras pada Ramadan di Kota Tegal terus mengalami kenaikan, Senin (11/5/2020).

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Fajar Bahruddin Achmad
Seorang penjual daging ayam ras di Kota Tegal sedang sibuk memotong ayam ras dagangannya, Senin (11/5/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Harga daging ayam ras pada Ramadan di Kota Tegal terus mengalami kenaikan, Senin (11/5/2020).

Berbeda dengan harga telur ayam ras yang mengalami penurunan jika dibandingkan awal Ramadan.

Seorang pedagang daging ayam, Kartini (52) mengatakan, harga daging ayam ras tiap harinya mengalami kenaikan.

Ia mengatakan, per hari ini daging ayam ras seharga Rp 36 ribu per kilogram.

Penjelasan BMKG Soal Suara Dentuman Misterius Tadi Malam, Bukan Aktivitas Gempa Tektonik

Ternyata Begini Nasib ABK Indonesia di Kapal China, Istirahat Tak Jelas & Diperlakukan Diskriminasi

Menkeu Pastikan THR PNS Cair Pekan Ini, Total Rp 29,382 Triliun

THR PNS Cair Segera, Ini Besaran THR Lebaran Tahun Ini

Menurutnya, kenaikan harga ayam per harinya sekira Rp 1.000 sampai Rp 1.500.

Kartini mengatakan, harga daging ayam ras pada minggu kedua Ramadan masih Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu per kilogram.

"Naiknya harian, perhari bisa Rp 1.000 sampai Rp 1.500. Hari kemarin saja harga masih Rp 34 ribu per kilogram, sekarang sudah Rp 36 ribu per kilogram," kata Kartini kepada tribunjateng.com.

Sementara harga telur ayam ras di Kota Tegal mengalami penurunan.

Seorang pedagang telur ayam, Teresia (35) mengatakan, harga telur ayam di Kota Tegal mengalami naik turun.

Ia mengatakan, per hari ini telur ayam ras seharga Rp 19.500 per kilogram.

Sedangkan pada awal Ramadan harga telur ayam ras Rp 21.500 per kilogram.

"Baru hari ini harga telur ayam Rp 19.500 per kilogram. Tiga hari lalu masih Rp 18 ribu per kilogram," katanya.

Teresia mengatakan, tingkat konsumsi telur ayam di masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri belum meningkat.

Ia menilai, hal tersebut juga dipengaruhi karena adanya pandemi virus corona atau Covid-19.

Teresia mengatakan, saat ini per harinya ia menjual 20 peti dengn isi 20 kilogram telur ayam ras.

Sedangkan sebelum ada Covid-19, penjualan telur ayam mencapai 30 sampai 40 kilogram telur ayam ras.

"Penjualan mengurang. Biasanya per hari terjual 30 sampai 40 peti. Per peti isinya 10 kilogram. Sekarang per hari cuma 20 peri atau 20 kilogram," jelasnya. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved