Berita Semarang
Selama Pandemi Virus Corona, Hanya Sampah Pasar yang Sedikit Berkurang di Kab Semarang
Wabah corona tak menghentikan aktivitas seluruh tenaga kebersihan di Kabupaten Semarang.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Wabah corona tak menghentikan aktivitas seluruh tenaga kebersihan di Kabupaten Semarang.
Mereka tetap bekerja, sebab volume sampah yang dihasilkan setiap hari tak mengalami penurunan.
"Artinya memang volume sampah rumah tangga tinggi.
• 5 Berita Populer: Viral Bocah Positif Corona Dijemput Petugas hingga Rumah Megah Didi Kempot di Solo
• Wanita Ini Shock Anaknya Yang Masih Kelas 6 SD Hamil dan Melahirkan, Apalagi Tahu Siapa Ayahnya
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Remaja Putri Dibunuh dan Diadili Keluarga Kandungnya secara Sadis
• Raffi Ahmad Ajak Rano Karno Tukar Rolls Royce Belasan Miliar dengan Oplet Si Doel
Sampah rumah tangga itu diambil setiap harinya menuju ke TPA Blondo," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang Nurhadi Subroto usai menerima bantuan PT Sido Muncul di Kantor DLH Kabupaten Semarang, Senin (11/5/2020).
Menurutnya hingga saat ini jumlah tenaga kebersihan di Kabupaten Semarang sejumlah 185 orang.
Jumlah itu di antaranya bertugas sebagai penyapu jalan, petugas pengangkutan sampah, dan petugas di TPA Blondo.
Ia menguraikan di masa pandemi corona di Kabupaten Semarang ini, volume sampah yang diangkut setiap harinya rata-rata mencapai 150 ton.
Meski sampah rumah tangga tak mengalami penurunan, beda halnya dengan samlah di pasar.
Ia menjelaskan sampah di pasar mengalami penurunan meski tak terlalu banyak.
Hal itu, lanjutnya, disebabkan tak banyak aktivitas jual beli di pasar yang ada di Kabupaten Semarang selama pandemi virus corona.
"Untuk peningkatan di sampah plastik.
Namun untuk sampah di pasar berkurang meski tidak signifikan," katanya.
Kabid Pelestarian Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang, Budi Santosa, menambahkan, volume sampah rumah tangga tak mengalami penurunan disebabkan beberapa hal.
Di antaranya adanya kebijakan siswa belajar di rumah, dan karyawan yang bekerja di rumah.
Menurut Budi, DLH Kabupaten Semarang juga terus mengecek TPS-TPS di Kabupaten Semarang yang overload.