Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

BNPB Prediksi Virus Corona Mulai Landai pada Juni, Tapi Belum Sepenuhnya Tuntas

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi kemungkinan Virus Corona bisa mulai melandai pada bulan Juni mendatang.

Editor: m nur huda
Shutterstock
Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi kemungkinan Virus Corona bisa mulai melandai pada bulan Juni mendatang.

Hal itu diungkapkan Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Lilik Kurniawan.

Namun demikian, Lilik menegaskan bahwa hal itu dapat terwujud apabila seluruh masyarakat berkontribusi dalam penanganan wabah ini.

“Kalau ini bisa kita lakukan bersama-sama, Insya Allah kita akan bisa melalui ini dengan baik,” kata Lilik dalam diskusi daring, Senin (11/5/2020).

Gelar Latihan, Kapal Perang Iran Malah Tembak Kapal Teman Sendiri, 19 Pelaut Tewas 15 Luka

Donald Trump Ribut dengan Wartawan Soal China saat Konferensi Pers, Aktor Star Trek Ikut Bereaksi

Kepergok Tak Pakai Masker, 87 Orang di Cilacap Dihukum Push Up

Operasi PKM Kota Semarang, Tertangkap Tak Pakai Masker Wajib Nonton Film Corona

“Mungkin setelah Mei ini, Juni sudah mulai landai dan nanti Insya Allah September kita sudah mulai menurun dan harapannya nanti di akhir tahun sudah baik,” sambung dia.

Kendati demikian, ia mengungkapkan, wabah COVID-19 belum dapat dipastikan akan benar-benar tuntas.

Sebab, hingga saat ini, belum ditemukan vaksin atas virus tersebut.

Menurutnya, pemerintah Indonesia juga sedang berusaha mengembangkan vaksin untuk COVID-19.

Meskipun, vaksin kemungkinan belum ditemukan dalam waktu dekat.

“Kita berharap dalam waktu dekat kita bisa mendapatkan itu (vaksin), walaupun kemarin penjelasan dari Bapak Menteri Ristek (Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro), kita masih cukup sekitar satu tahun lagi,” ucap Lilik.

Menurutnya, terdapat dua hal yang perlu dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan Virus Corona.

Pertama, setiap orang diminta disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan.

Selanjutnya adalah kesadaran kolektif. Artinya, semua pihak menerapkan protokol COVID-19 tersebut.

Update Jumlah Kasus Virus Corona

Data update virus corona di Indonesia Senin (11/5/2020) menujukkan ada penambahan jumlah kasus Virus Corona sebanyak 233 pasien. 

Dengan demikian, hingga Senin (11/5/2020) sore, jumlah kasus terkonfirmasi positif Virus Corona penyebab COVID-19 menjadi 14.265 orang. 

Data dalam periode yang sama menunjukkan bahwa ada penambahan 183 Pasien Positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Pasien Positif Covid-19 di Jakarta mencapai 5.195 pasien per Senin (11/5/2020) ini. Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu bertambah 55 orang dibandingkan data pada Minggu kemarin, yakni 5.140 pasien.

Dari total pasien, 836 orang dinyatakan telah sembuh. Jumlah pasien yang sembuh bertambah 33 orang dibandingkan kemarin. "Total 5.195 kasus. Sebanyak 453 orang di antaranya meninggal dunia," ujar Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam siaran YouTube Pemprov DKI.

Jumlah pasien yang meninggal bertambah sembilan orang dibandingkan data kemarin. Kemudian, ada 2.258 pasien yang dirawat di rumah sakit dan 1.648 pasien menjalani isolasi mandiri.

Berdasarkan data tersebut, tingkat kesembuhan dari COVID-19 di Jakarta mencapai 16 persen. Sementara tingkat kematian atau case fatality rate sebesar sembilan persen. Selain itu, ada 258 orang dalam pemantauan (ODP) yang masih dipantau hingga saat ini dan 1.233 pasien dalam pengawasan (PDP) masih dirawat.

"Informasi mengenai orang tanpa gejala atau OTG sampai hari ini ada sebanyak 1.840 orang," kata Ani.

Pemprov DKI Jakarta, lanjut Ani, masih terus melakukan rapid test di seluruh wilayah Jakarta. Hingga kini, ada 87.952 warga yang telah menjalani rapid test.

Peneliti Prediksi kondisi normal mulai Agustus

Tim Peneliti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga memprediksi titik puncak jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia telah terjadi pada akhir April lalu.

Karenanya Agustus 2020 mendatang Indonesia akan kembali normal.

Ketua Tim Peneliti Dr. Suryasatriya Trihandaru mengatakan dari hasil penelitian tim rekomendasi gabungan mulai ahli ekonomi, sosial, politik dan kesehatan UKSW menunjukkan hasil perhitungan menggunakan data 7 Mei jumlah pasien positif Covid-19 secara nasional akan mencapai 20 ribu kasus, dengan angka kematian 1.600.

"Pada penelitian ini dengan model dasar SEIR puncak penyebaran terjadi pada akhir April lalu. Dengan demikian diprediksikan keadaan akan normal kembali pada pertengahan Agustus tahun ini,” terangnya dalam rilis kepada Tribunjateng.com, Senin (11/5/2020).

Menurut Suryasatriya, dari data yang diolah juga menunjukkan angka pertambahan kasus positif terjadi pada 28 April lalu.

Setelah melalui puncak, jumlah kasus berkurang terus menerus hingga berakhir sekitar 21 Agustus 2020.

Jika dihitung secara kumulatif, maka akan mencapai jumlah maksimum sekitar 20 ribu kasus positif Covid-19.

Ia menambahkan, selain prediksi umum, tim juga mengkaji prediksi untuk daerah Jawa Tengah.

Data menunjukkan, Jawa Tengah sempat dihantui angka orang dalam pengawasan (ODP) yang tinggi dan juga arus mudik yang besar.

“ODP Jateng jumlahnya dipengaruhi juga oleh kebijakan stop mudik dari pemerintah. Prediksi yang baru, jumlah positif di provinsi ini mencapai 1300 kasus dan puncaknya di akhir April juga.

Berbekal hal inilah, kami tidak merekomendasikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jateng.

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) seperti di Semarang dan pasar pagi Salatiga bisa diterapkan di daerah lainnya,” katanya

Dikatakannya, Tim UKSW juga merangkum, kasus Covid-19 di beberapa provinsi akan berakhir pada bulan Juni yaitu di Bali, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Sedangkan beberapa provinsi lainnya akan berakhir di bulan Juli, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

"Pada bulan Mei ini, diprediksi Covid-19 akan selesai di Maluku. Prediksi ini didasarkan pada tren data yang ada dan terkait kebijakan penanganan yang sudah dilakukan sampai saat ini. Jika saja terjadi hal-hal di luar semua itu, maka bisa saja hasilnya berubah," ujarnya.

Anggota Tim Peneliti UKSW Neil Semuel Rupidara mengharap masyarakat terus optimis karena jumlah yang sembuh dan dalam perawatan akan terus berubah.

"Dalam grafik penelitian kita, pasien Covid-19 yang dirawat jumlahnya jauh lebih besar dari yang sembuh. Ini berarti Indonesia masih sangat memerlukan tambahan sarana dan prasarana medis, termasuk dokter,” jelasnya

Dengan hasil prediksi ini, tim peneliti UKSW menilai pemerintah cukup sukses dalam menanggulangi pandemi ini.

Terbukti, semua daerah tampak cukup baik dalam mengatur warganya untuk menjaga physical distancing, memakai masker dan mencuci tangan.

Walaupun diprediksi akan normal pada pertengahan Agustus, Indonesia masih harus menghadapi recovery yang panjang. Maka semuanya masih perlu berhati-hati agar tidak terjadi gelombang berikutnya. (Kompas.com/tribunjateng.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BNPB: Mungkin Kasus Covid-19 Melandai pada Juni"

1.000 Pak Telur Dibagikan ke 1.862 Karyawan Terkena PHK di Kendal

Pahala Sholat Tarawih Malam ke-20 Selasa 12 Mei 2020: Diberi Pahala Layaknya Orang Mati Syahid

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved