Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Koko Thole Bawakan Keroncong Asyik Anak Muda, Aplikasikan Formula Didi Kempot Sedihmu Tak Kendangi

Di tangan seniman Koko Thole, langgam keroncong digubah agar bisa digemari anak muda tanpa meninggalkan pakem yang telah dianut.

Koko Thole Bawakan Keroncong Asyik Anak Muda, Aplikasikan Formula Didi Kempot Sedihmu Tak Kendangi - koko-thole-2.jpg
Istimewa
Koko Thole.
Koko Thole Bawakan Keroncong Asyik Anak Muda, Aplikasikan Formula Didi Kempot Sedihmu Tak Kendangi - koko-thole-1.jpg
Istimewa
Koko Thole.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Musik keroncong kerap dianggap musik orang tua dengan alunan nadanya yang bikin kantuk.

Namun, di tangan seniman Koko Thole, langgam keroncong digubah agar bisa digemari anak muda tanpa meninggalkan pakem yang telah dianut.

Pria asli Magelang Jawa Tengah itu pun ingin keroncong tidak hanya dihidupi dan menghibur masyarakat yang sudah berusia setengah abad lebih.

Oknum Kodim 0733 BS Semarang Emosi Dihentikan karena Tak Pakai Masker, Bentak PM & Acuhkan Kapolsek

Gowes Maut, Warga Banyumanik Tewas Tabrak Pagar Rumah Naik Sepeda Mini: Pernah Stroke

Jambret Incar Tas Belanjaan Emak-emak di Pedurungan Semarang Depan Rumah Pak RT

Ditelepon Mendapat Hadiah dari Bank, 10 Nasabah Bank Kehilangan Ratusan Juta

Keinginnya itu pun dicurahkannya ke lagu ciptaannya yang berjudul Keroncong Goyang.

Lirik berisi harapan agar keroncong bisa dinikmati semua kalangan dan berbagai level umur.

"Liriknya seperti ini 'ini keroncong goyang, di gunung di kampung di mana saja, di kota dan di desa semua senang'. Semua orang mampu menikmati, tua dan muda bisa terhibur dengan dengan keroncong goyang," ucap Koko, Selasa (12/5/2020).

Lagu Keroncong Goyang akan dia bawakan saat Konser Amal Daring Peduli Jateng pada Sabtu 16 Mei 2020 pukul 20.00-22.00 WIB.

Tak heran kenapa ia selalu mendukung anak muda atau pelajar untuk belajar musik keroncong.

Ia pun rela meluangkan waktunya untuk mengajari mereka.

Di akun Youtube Koko Thole, di satu video ia terlihat memberikan kursus musik keroncong kepada para pelajar.

Tagar #anakmudasukakeroncong pun ditulisnya di video tersebut.

Oleh karena itu, ia pun menganggap musiknya bergenre keroncong progresif yang lebih nge-beat dan anak muda banget.

"Saya punya tujuan utama, agar keroncong bisa berkembang bagus dan disukai banyak orang."

"Bukan keroncong yang selama ini menjadi anggapan banyak orang, maraih ngantuk (bikin ngantuk)."

"Prinsipnya, digemari anak muda."

"Itu luar biasa," kata pria yang kesehariannya hidup di Depok sejak 1995 itu.

Ia bertekad untuk terus melestarikan keroncong dengan memperkenalkannya kepada anak muda.

Namun, dengan syarat: tidak merubah pola atau pakem dan harus dengan formula yang tepat.

Satu caranya bisa berkolaborasi atau featuring dengan penyanyi era milenial dan genre musik lain.

Hal itu yang ia pelajari dari kawan lamanya, penyanyi campursari almarhum Didi Kempot.

"Memang seharusnya seperti itu, adaptif dengan zaman, pasti ada kesempatan berkembang."

"Lagu-lagu bisa berisikan isu yang tepat seperti menceritakan patah hati."

"Formula tepat ditemukan Didi Kempot, wong loro ati dikendangi, dinyanyike (orang sakit hati dikendangi dan diberi lagu), akhirnya kan jadi patah hati yang indah," katanya.

Dengan formula yang tepat, lanjutnya, campursari Didi Kempot bisa dinikmati semus kalangan, tidak hanya Indonesia tapi seluruh dunia.

Menurutnya, pelestarian keroncong yang bisa dinikmati anak muda juga sukses dibawakan Congrock17.

Sehingga grup ini terus eksis hingga sekarang.

"Itu yang sedang kami perjuangkan mengubah keroncong lebih nge-beat namun tetap memakai pakem 28 bar, keroncong asli."

"Liriknya, mengangkat isu yang tidak terlalu klasik," ujarnya.

Di keroncong, kata Koko, bisa disusupi lirik berisikan tema cinta yang penuh percaya diri, penuh kepercayaan.

Seperti mengatakan 'kowe jodohku (kamu jodohku)'.

Ia merasa harus belajar dengan seorang Didi Kempot yang membungkus lagu secara adaptif tanpa meninggalkan roh campursari.

"Saya dulu juga campursari-an, bareng Didi."

"Sebenarnya saya dulu di campursari."

"Tapi memang kata orang, lagu saya kebanyakan katanya bahasanya tinggi, ya memang pencipta kan tidak bisa dipaksa, sakmetune (sekeluarnya)."

"Berbeda dengan Didi, bahasa yang digunakan dalam lagu biasa, sehari-hari, gampang."

"Itu mungkin bisa jadi formula tepat," jelasnya.

Di Konser Amal Daring Peduli Jateng, ia berharap banyak yang menikmati.

Khusus masyarakat Jateng, yang juga di perantauan dan sukses, ia berharap dapat bergabung dan berdonasi.

"Monggo ikut bergabung, syukur-syukur berdonasi disalurkan mereka yang sangat membutuhkan saat ini.

"Banyak yang gara-gara corona, langsung tidak ada pekerjaan sama sekali."

"Ada kerjaan terus di-PHK."

"Duwe anak bojo, terus piye rasane (punya anal istri, lalu gimana anak dan istrinya)," jelasnya.

Begitu juga dengan pelaku seni yang banyak menganggur karena dampak pandemi ini.

"Saya ikut merasakan betapa pedihnya, jangan pesimis, saling menyemangati, bekerja sama guyub rukun, maju bareng gugur gunung."

"Yang tidak bisa, bertanya."

"Sing duwe weweh sing ora duwe, sambat sak mestine," katanya.

Karya, lanjutnya, harus terus berjalan.

Musik tidak mengenal waktu dan ruang.

Banyak yang bisa dilakukan dengan terus produktif seperti konser amal daring atau virtual ini.

"Corona berdampak pada siapa saja, minimal kita bisa menghibur apa yang bisa berikan kita berikan, nyanyi, dan main musik."

"Jika bisa berdonasi, ya berdonasi."

"Tetap berkarya, bersemangat, dukung pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus," Koko menambahkan.

(mam)

Trip BRT Trans Semarang Dibatasi Selama Pandemi Corona dan PKM, Jumlah Penumpang Turun 50-75 Persen

Gojek Semarang Akan Terapkan Belanja dari Rumah, Pelanggan Tak Perlu ke Pasar

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Tabrak Lari Truk Vs Motor, 3 Orang Satu Keluarga Tewas

Sopir Bus Tak Kelihatan Lalu Lalang di Terminal Tegal, Suasana Corona Masih Terasa

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved