Berita Jateng
Presiden Jokowi Acungi Jempol Ganjar Pranowo Soal Physical Distancing Pasar Tradisional Jateng
Presiden Jokowi mengacungi jempol Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal penerapan physical distancing dalam pasar rakyat Jateng.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Presiden Jokowi acungi jempol Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal penerapan program physical distancing di pasar tradisional.
Hal itu disampaikan Jokowi saat rapat terbatas bersama sejumlah jajaran menteri dan gubernur secara virtual, Selasa (12/5/2020).
Dalam ratas tersebut, Ganjar menyampaikan sejumlah isu terkait penanganan covid-19.
• Oknum Kodim 0733 BS Semarang Emosi Dihentikan karena Tak Pakai Masker, Bentak PM & Acuhkan Kapolsek
• Warga 45 Tahun ke Bawah Boleh Bekerja, tapi Hanya untuk 11 Bidang Ini
• Ditelepon Mendapat Hadiah dari Bank, 10 Nasabah Bank Kehilangan Ratusan Juta
• Kebohongan Kakek Tono Pemulung Penghasilan Rp 1500 Perhari Bikin Kesal Tetangga, Punya Rumah Tingkat
Selain progres kasus, Ganjar juga menerangkan berbagai sektor, seperti kesehatan, ekonomi dan lainnya.
"Bapak presiden kami laporkan, saat ini kami sedang melakuka penekanan pada penataan pusat konsentrasi masyarakat, dimana physical distancing tidak mudah dilakukan."
"Kami membuat terobosan-terobosan baru dan mendorong terciptanya normal baru," kata Ganjar, sesuai rilis yang diterima tribunjateng.com.
Yang telah dilakukan lanjut Ganjar adalah penataan pasar-pasar tradisional.
Sebab sampai saat ini, suasana di masyarakat masih terbawa lebaran, sehingga banyak yang ke pasar membeli baju baru atau makanan.
"Masih banyak yang ingin badhan (merayakan lebaran), sehingga toko-toko dan pasar sekarang ramai dikunjungi masyarakat."
"Kami sudah lakukan intervensi dengan menggandeng pihak terkait," terangnya.
Bersama TNI/Polri, Satpol PP dan Bupati/Wali Kota, Ganjar telah meminta daerah untuk menata semua pasar tradisional.
Pasar diminta tetap berjalan, namun dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Bahkan, Ganjar menegaskan agar pemda setempat menutup pasar tradisional apabila tidak mau menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dirinya khawatir, kerumunan pasar bisa menyebabkan kondisi tidak bagus.
"Alhamdulillah sekarang penataan pasar ini sudah jadi tren dan gaya hidup di Jateng."