Berita Sragen
Bupati Sragen Kusdinar: Pagebluk Corona Mengajarkan Masyarakat Melestarikan Pola Hidup Bersih
Cegah persebaran Virus Corona, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati terus gencar adakan sosialisasi ke desa-desa.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Cegah persebaran Virus Corona, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati terus gencar adakan sosialisasi ke desa-desa.
Bertempat di Balai Desa Mojopuro, Kecamatan Sumberlawang, tempat duduk antar peserta sosialisasi diatur berjarak satu meter sesuai anjuran pemerintah.
Sosialisasi pun dihadiri terbatas hanya perwakilan Ketua RT, kepala desa dan beberapa perangkat desa.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Tabrak Lari Truk Vs Motor, 3 Orang Satu Keluarga Tewas
• Kena PHK Lalu Nekat Mudik, Kakek Pembunuh Pak RT di Kebumen Ditangkap Setelah 6 Tahun Buron
• Uang Tak Cukup Bayar LC dan Karaoke Pasar Dargo, Heri Ajak Budi Membegal di Kawasan E Plaza Semarang
• Ashanty Batuk dan Ngaku Sesak Nafas, Dokter Sarankan Scan Paru, Aurel Panik
Dalam kesempatannya Yuni menyampaikan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan ketika Pandemi Covid-19 agar terus diterapkan.
"Setelah pagebluk ini saya minta kebiasaan baru kita tidak boleh hilang seperti cuci tangan, membawa hand sanitizer harus tetap dilakukan," kata Bupati Yuni, Rabu (13/5/2020).
Sementara guna mensosialisasikan Covid-19 kepada seluruh warga, Yuni meminta kepada para RT untuk melakukan.
Yuni menyampaikan virus corona dapat menular melalui mulut dan hidung sehingga pengguna masker sangat diperlukan agar tidak menular dan tetap terlindungi.
"Pak RT harus bisa mejelaskan kepada warga cara memakaian masker dengan benar yaitu menutup hidung dan mulut, jika hanya mulut hidung tidak ya sama saja," kata Yuni.
Yuni juga mengingatkan masker kain hanya tahan digunakan selama empat jam, selain itu masker merupakan barang pribadi dan tidak boleh tertukar dengan anggota keluarga lain.
"Masker jangan sampai tertukar karena masker itu milik pribadi."
"Saat ini kita melawan sesuatu yang tidak tampak sehingga kita harus benar-benar waspada," tambah Yuni.
Yuni meminta agar selalu rutin menyemprotkan cairan disinfektan kepada benda-benda mati yang sering dipegang seperti, meja, gagang pintu, kursi, dinding, kipas angin dll.
"Disinfektan jangan disemprot ke badan nanti dapat menganggu pernapasan jika terkena, kalau bersih-bersih terhadap diri kita cukup mandi dengan sabun antiseptik," katanya.
Dirinya menegaskan pemerintah kali ini hanya meminta masyarakat untuk tetap dirumah saja, menghindari kerumunan dan tetap jaga jarak.
"Jangan berkerumun kita tidak tahu kita sehat atau tidak dari Covid-19, kita tahu hasilnya jika kita melakukan rapid tes."
"Kalau tidak kan hanya praduga sehingga harus hati-hati," kata Yuni.
Adanya statement mengenai Covid-19 akan seperti penyakit flu dimana ada di setiap tahun dan sembuh sendiri bupati belum bisa menanggapi serius.
"Covid-19 akan seperti flu ada setiap tahun dan akan sembuh sendiri, itu tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah tergantung ketahanan tubuh," katanya.
Dirinya mencontohkan negara Equador yang abai dengan Covid-19 yang mengakibatkan angka meninggal dunia terlalu banyak.
"Tentu kita tidak berharap dan semoga tidak terjadi di Indonesia. Sebisa mungkin kita harus memerangi Covid-19," katanya.
(uti)
• Viral Tokek Panjang 45 Cm di Magelang Dijual Seharga Rp 10 Miliar, Uang Tunai Pembelian Dipamerkan
• Jaga Indonesia Pakai Masker, Tribunnews dan Cardinal Sumbang 3.000 Masker ke Polresta Solo
• Bawaslu Temukan Foto Kepala Inspektorat Purbalingga Deklarasi Kemenangan Tiwi: Saya Diajak Teman
• Video Tribun Jateng Bersama Cardinal Serahkan Ribuan Masker kepada Wali Kota Hendi