Berita Regional
Tolak Uang Damai Rp 1 Miliar dari Anggota DPRD, Ibu Siswi SMP Diperkosa Minta Pelaku Ditangkap
Kasus siswi SMP di Gresik yang hamil setelah dipaksa melayani nafsu seorang pria kaya raya di kampungnya, terus bergulir.
TRIBUNJATENG.COM, GRESIK - Kasus siswi SMP di Gresik yang hamil setelah dipaksa melayani nafsu seorang pria kaya raya di kampungnya, terus bergulir.
Yang terbaru, IS (49), ibunda siswi SMP tersebut, menolak mentah-mentah tawaran uang damai sebesar Rp 1 miliar yang ditawarkan oleh seorang anggota DPRD Gresik.
Sebelumnya, Nur Hudi, seorang anggota DPRD Gresik, memberikan uang damai tersebut supaya korban dan keluarganya mencabut laporan di Polres Gresik.
• Asap Hitam Terus Mengepul dari Rumah Kremasi, Jumlah Mayat yang Dikremasi dalam Sehari Mengejutkan
• Warga Ramai Menendangi Kepala 2 ABG Pembawa Golok Hingga Kritis Masuk UGD RSUD Demak
• Wanita Ini Tiba-tiba Sadar Ada di Dalam Pesawat Tujuan Surabaya, Histeris Saat Bangun Tidur
• 7 Anggota Keluarga di Solo Postif Corona, Berawal Sang Ayah Kena Covid-19 di Tarawih Masjid Kampung
IS mengaku ikhlas melihat kelahiran cucunya tanpa bapak.
IS menceritakan, peristiwa yang menimpa anaknya itu di luar nalar.
Sebab, MD dan terlapor SG masih memiliki ikatan saudara.
Perasaannya seperti disambar petir di siang bolong saat MD mengaku dihamili SG dan telah melakukan hubungan badan sejak Maret 2019.
Salah satunya dilakukan di sebuah kandang ayam yang berada di pinggir jalan.
Saat ini putri bungsunya hanya bisa menjaga kondisi dan mempersiapkan proses persalinan yang akan berlangsung kurang dari dua bulan lagi.
"Saya ingin SG ditangkap dan ditahan. Upaya damai saya tolak semua,"
"Tidak apa-apa anak saya melahirkan tanpa bapak. Biar saya urus sendiri," kata IS dengan nada kesal.
IS mengaku setelah kabar laporan di Polres Gresik terpublikasi, dia sekeluarga mendapat ajakan damai dari terlapor dan permintaan menggugurkan kandungannya.
Tak hanya itu, sogokan juga datang dari anggota DPRD Gresik.
"Jelas saya tolak semua. Manusia macam apa itu. Saya minta polisi segera menangkap dan menghukum seberat-beratnya," ujar IS.
Sekadar informasi, kediaman SG dan MD masih satu dusun hanya beda gang saja.