Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

BPOM Temukan Ada Perbedaan Kualitas Makanan Takjil yang Beredar di Semarang Dibandingkan Tahun Lalu

"Pemeriksaan makanan takjil sejak 27 April 2020 lalu menunjukan tren positif, dimana semua makanan yang diperiksa tidak mengandung zat berbahaya

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muslimah
Istimewa
BBPOM Semarang cek makanan takjil di Jalan Fatmawati, Sambiroto, Tembalang pada Jumat (15/5/2020) kemarin. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kualitas makanan santap takjil untuk berbuka puasa di Kota Semarang alami peningkatan kualitas di banding 2019 lalu.

Sebab, selama 20 hari pemeriksaan rutin makanan takjil, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang belum menemukan satu pun makanan mengandung zat bahan berbahaya.

Kepala BBPOM Semarang, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni menuturkan, seluruh hasil sampling makanan takjil yang beredar di Kota Semarang dinyatakan negatif dari zat berbahaya Rhodamin B, Methanyl Yellow, Formalin, dan Boraks.

Kisah Cak Lontong Sebelum Sukses, Biasa Menahan Lapar, Ini Jawabannya saat Istri Tanya Ia Lagi Apa

Baim Wong Kaget Lihat Kondisi Motornya yang Hilang Dicuri Mantan Satpamnya Setahun Lalu: Lho?

Pengakuan SG Pria yang Perkosa Siswi SMP di Kandang Ayam, Bilang Dilakukan 10 Kali dan Alasannya

Fakta Baru Kasus NF Membuat Sang Ayah Amat Terpukul, 2 Pria yang Dibawanya Leluasa Mencabuli NF

"Pemeriksaan makanan takjil sejak 27 April 2020 lalu menunjukan tren positif, dimana semua makanan yang diperiksa tidak mengandung zat berbahaya.

Kita sudah memeriksa takjil di sejumlah tempat seperti di Sampangan (Gajahmungkur), Banyumanik, Pedurungan, Pleburan (Semarang Selatan), dan Sambiroto (Tembalang).

Semuanya bersih," ungkap Arya saat dikontak Tribunjateng.com, Sabtu (16/5/2020).

Dia menuturkan, hingga Sabtu (16/5/2020) ini, pihaknya sudah mengecek 63 jenis makanan takjil dari sejumlah lokasi di Kota Semarang.

Menurutnya, puluhan takjil yang ditemukan di jalan raya ini dipastikan tidak terkontaminasi boraks, Rhodamin B, Methanyl Yellow maupun formalin.

Dia mengklaim kualitas takjil yang dijual saat Ramadan tahun ini cenderung lebih aman dikonsumsi ketimbang situasi 2019 lalu.

"Kalau tahun lalu masih ada formalinnya dan rhodamin B. Tapi sekarang zat berbahaya itu sudah gak ada lagi," sambungnya.

Selain takjil, petugasnya juga menyambangi 12 retail dan minimarket yang ada di sejumlah titik di Semarang dalam rentang lima hari sejak 11 Mei 2020 sampai 15 Mei 2020 kemarin.

Dalam pemeriksaan tahap III itu, pihaknya masih menemukan belasan bungkus snack, minuman kopi, dan makanan kaleng yang rusak serta tidak dilengkapi label.

"Kita minta semua produk yang rusak dan tanpa label dikembalikan ke distributornya. Atau, kami minta dimusnahkan karena ini berbahaya bagi keselamatan konsumen.

Tapi, sementara ini tidak ada parsel yang rusak. Kondisi yang dijual tidak melanggar aturan," pungkasnya (Tribunjateng/gum)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved