Berota Artis
Kisah Cak Lontong Sebelum Sukses, Biasa Menahan Lapar, Ini Jawabannya saat Istri Tanya Ia Lagi Apa
Cak Lontong yang merupakan seorang perantau harus berjuang bertahan hidup dan mengadu nasib di Jakarta
TRIBUNJATENG.COM - Kita ketahui bersama Cak Lontong merupakan salah satu komedian dan pembawa acara ternama di Indonesia.
Meskipun begitu ternyata kesuksesan yang ia raih kini tidak didapatkan dengan mudah.
Cak Lontong yang merupakan seorang perantau harus berjuang bertahan hidup dan mengadu nasib di Jakarta.
• Sri Sultan HB X Mulai Pertimbangkan Opsi PSBB di Yogyakarta, Ini Katanya
• Pengakuan SG Pria yang Perkosa Siswi SMP di Kandang Ayam, Bilang Dilakukan 10 Kali dan Alasannya
• Saat Petugas Lengah, Pedagang yang Rapid Testnya Positif Corona Ini Melarikan Diri
• Fakta Baru Kasus NF Membuat Sang Ayah Amat Terpukul, 2 Pria yang Dibawanya Leluasa Mencabuli NF
Ia merasakan kerasnya ibu kota seorang diri, tanpa didampingi istri dan anaknya.
Saat pertama ke Jakarta, Cak Lontong harus pergi ke sana ke mari mencari pekerjaan.
"Kondisi saya saat di Jakarta itu enggak ada saudara, enggak ada uang untuk makan.
Kalau anak istri tanya lagi apa, saya bilang lagi syuting dan ketemu orang," kata Cak Lontong dalam sebuah seminar online, Jumat (15/5/2020).
Cak Lontong saat itu setiap harinya harus menahan lapar karena uangnya pas-pasan dan belum memiliki pekerjaan.
Tak jarang dalam sehari ia hanya mampu makan satu kali.
"Jadi saya untuk makan susah, tetapi terlatih jaga kelaparan.
Saya menyiasatinya dengan ke toko dekat kontrakan, saya jajan yang manis-manis seperti sepotong kue sama teh botol itu bisa buat seharian," ujar Cak Lontong.
Jika mendapatkan uang lebih, Cak Lontong akan mempergunakannya untuk membeli sepotong roti yang dimakan keesokan harinya.
"Kalau dapat uang pun harus disisakan untuk makan besok.
Bukan berarti makan nasi lauk banyak ya, tetapi yang sepotong roti itu lagi," katanya.
Sebagai anak yang hanya memiliki seorang ayah saat itu, ia ingin tetap bisa menyisihkan sebagian rezekinya untuk dikirim ke kampung.