Wabah Virus Corona
Sri Sultan HB X Mulai Pertimbangkan Opsi PSBB di Yogyakarta, Ini Katanya
Jumlah kasus positif corona dari keempat klaster itupun masih bertambah setiap harinya
TRIBUNJATENG.COM, YOGYA - Hingga Jumat (15/5/2020), data dari gugus tugas penanganan covid-19 DIY menyebutkan kasus terkonfirmasi positif virus corona di DIY sebanyak 188 pasien.
Dari jumlah tersebut, terdapat tiga klaster besar penularan virus corona di wilayah DIY.
Keempatnya adalah klaster laster Jemaah Tabligh, klaster GPIB, dan yang terbaru klaster Indogrosir.
• Saat Petugas Lengah, Pedagang yang Rapid Testnya Positif Corona Ini Melarikan Diri
• Pengakuan SG Pria yang Perkosa Siswi SMP di Kandang Ayam, Bilang Dilakukan 10 Kali dan Alasannya
• Fakta Baru Kasus NF Membuat Sang Ayah Amat Terpukul, 2 Pria yang Dibawanya Leluasa Mencabuli NF
• Promo Indomaret Terbaru Hanya 3 Hari 15-17 Mei 2020, Banyak Kebutuhan Lebaran, Simak Daftarnya
Jumlah kasus positif corona dari keempat klaster itupun masih bertambah setiap harinya.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang sulit menerapkan hidup disiplin di tengah pandemi.
Bila ke depan kebiasaan tersebut terus berlanjut dan semakin parah dan berdampak signifikan dengan lonjakan kasus positif,
maka Sultan mengatakan bukan tidak mungkin pilihan PSBB akan ditempuh Pemda DIY.
"Kita masih campaign. Kami berharap masyarakat mau mendisiplinkan diri, yang sebetulnya kita PSBB atau tidak,
kalau mereka patuh disiplin di rumah selesai masalahnya.
Tapi kesulitan kita itu untuk menahan diri tidak keluar rumah kalau tidak penting.
Itu sepertinya ngrekoso.
Kita bisanya mencoba berdialog dengan warga untuk mematuhi protokol kesehatan itu," ujar Sultan saat Jumpa Pers di Gedong Wilis, Jumat (15/5/2020).

Sultan menambahkan, sembari melihat perkembangan dari kluster yang ada di DIY, bila setelah ditemukan hasil reaktif perkembangan mengarah ke kasus positif,
maka Sultan mengatakan PSBB bisa menjadi opsi yang dipilihnya.
"Tapi kalau memang nanti kita anggap dengan klaster-klaster itu positifnya dominan, kita punya pertimbangan mungkin kita terapkan PSBB biar kita menertibkan yang tidak disiplin. Sebelum itu kita lakukan kita mohon kesadaran masyarakat," tegasnya.