Berita Sragen
Jamu Contravid yang Diklaim Sembuhkan Covid-19 Siap Diproduksi Massal di Sragen
Viral jamu Contravid yang diklaim sembuhkan seseorang dari Virus Corona akan diproduksi massal di nDayu Park Sragen.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Viral jamu Contravid yang diklaim sembuhkan seseorang dari Virus Corona akan diproduksi massal di nDayu Park Sragen.
Produksi massal tersebut akan diprakarsai mantan Bupati Sragen Untung Wiyono.
Dirinya menyampaikan siap memproduksi massal sesuai permintaan bahkan apabila dimaksimalkan mencapai 1.000 botol per hari.
"Kami berencana produksi massal, bimbingan pemerintah juga. Kita memang belum bisa jika harus seperti Sidomuncul, kita memproduksi sesuai permintaan maksimal bisa 1.000 botol perhari dengan madu sebagai pengawet," terang Untung, Senin (18/5/2020).
• 60 Tenaga Medis Mogok Kerja, Protes soal APD Minim hingga Masalah Insentif
• Terbaru, Sudah 20 Perawat di Indonesia Meninggal Dalam Melayani Pasien Corona
• Istri Komentar Rezim Tumbang 2020 di Medsos, Anggota TNI Kena Sanksi Disiplin Ditahan 14 Hari
• Buang Bayi Baru Dilahirkan ke Sungai, Janda Muda Satu Anak Ini Dibawa ke Psikiater
Dirinya mengklaim produk herbal tersebut telah dikirim keluar negeri mulai dari Kanada, Vatikan, Italia, Jerman, US, Saudi dan masih banyak lagi.
Untung juga menyampaikan relasinya seperti dari kepolisian, kejaksaan, akademisi Undip, dekan UMM, hingga beberapa luar kota sudah mengonsumsi minuman herbal tersebut.
"Saya tidak mengganggu untuk obat kimia, silakan mengkonsumsi obat dari dokter. Minuman herbal ini hanya memberikan tambahan, yang jelas ini untuk imunitas," katanya.
Terkait perizinan dirinya menyampaikan kini telah megurus di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) dan BPOM.
Guna menjaga imunitas dengan baik, Untung menyarankan untuk meminum jamu Contravid tersebut selama tiga hari berturut-turut.
Untung mengaku belum menjualnya namun membagikan secara gratis kepada siapapun yang terinfeksi Virus Corona.
Namun jika siap dijual satu botol Rp 75.000 atau ecer bisa sampai Rp 100.000 per botol.
"Kita baru mengirim jamu Contravid ini ke pabrik Sampoerna namun hasilnya belum ada. Kita siap memproduksi massal Minggu depan, kita sudah produksi terus untuk massal tergantung perizinan," katanya.
Testimoni Peserta Ijtima Gowa
Khasiat jamu Contravid ini nampaknya sudah dirasakan oleh belasan warga Sragen yang menjadi peserta Ijtima Gowa, Sulawesi Selatan.
M (30) warga Kecamatan Ngrampal misalnya, setelah dinyatakan reaktif rapid test dirinya dan teman-teman mulai dikarantina di gedung belakang Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen.
M yang juga menjadi ketua regu di SMS menyampaikan setelah dikarantina langsung mendapatkan jamu Contravid tersebut sebanyak lima botol untuk lima orang.
Dua hari setelah dikarantina dirinya dan 36 orang lainnya menjalani pemeriksaan swab test yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.
Menunggu hasil swab tersebut dirinya dan rekan-rekan mengkonsumsi jamu Contravid tersebut.
"Alhamdulillah saya pribadi setelah menkonsumsi obat herbal ini luar biasa hasilnya saya rasa bukan hanya Virus Corona yang pergi, batuk-batuk, flu, badan kurang fit kembali sehat," katanya.
"Kami konsumsi lima botol selama lima hari, setelah tujuh hari menunggu hasil swab test Alhamdulillah hasilnya negatif dan kami diperbolehkan pulang," terang dia.
Karantina bagaimana setelah mengkonsumsi rasanya enak mengandung beberapa herbal membuat tubuh nyaman hangat di badan
Dirinya pribadi mengucapkan terima kasih atas jamu Contravid tersebut dirinya dan beberapa rekannya sangat merasakan manfaatnya dan kembali bugar.
Bersamaan jamu Contravid tersebut dirinya juga berikhtiar meminum rendaman siwak, degan hijau dan vitamin yang diberikan DKK Sragen.
Dirinya menceritakan rombongan Sragen yang berangkat ke Gowa ketika itu tidak sampai satu hari disana. Hanya hitungan jam dan langsung pulang.
"Rombongan Sragen disana itu tidak sampai satu hari, datang malam besoknya sudah balik lagi. Tapi memang kerumunan saat itu padat," katanya.
Hal sama juga disampaikan S (57) warga Kecamatan Tangen, setelah mengkonsumsi jamu Contravid tersebut tenggorokan plong keluhan di badan langsung bugar.
Buatan wong Solo
Racikan jamu Contravid tersebut ditemukan oleh Tri S Dewo Putro warga Punggawan, Solo. Dirinya mengaku sejak muncul Corona di Wuhan Desember 2019 lalu, dirinya sudah membuat ramuan.
"Saya memang dari dulu senang membuat racikan herbal. Desember ada Corona saya membuat ramuan lagi namun yang mengkonsumsi kalangan terbatas di Sragen saja, akhirnya banyak yang pesan dan Alhamdulillah bertemu pak Untung ini sebagai investor," katanya.
"Saya menggunakan mpon-mpon pilihan seperti jahe merah, jahe emprit, kencur, serai, mahoni, kelor dan bahan lain. Saya memiliki teori sendiri molekul air yang digunakan dalam minuman itu bisa langsung cepat bereaksi, semua itu dilakukan dengan ilmu pengetahuan," katanya.
Dirinya menyampaikan ramuan tersebut diformulasikan meringankan orang yang terkena virus corona, namun keluhan lain seperti asma, pegel linu juga sembuh. (uti)
• Tak Diberi Jatah, Sekelompok Orang Diduga Anggota Ormas Ngamuk Acak-Acak Lapak Pedagang
• MUI: Pelaksanaan Zakat Harus Perhatikan Protokol Kesehatan
• Dijodohkan Netizen, Syakir Daulay Mengaku Nyaman dengan Adiba Uje
• Punya Hubungan dengan Al Qaeda, Tentara Arab Saudi Tembaki Teman Sekelasnya di Pangkalan AL Amerika