Berita Internasional
Punya Hubungan dengan Al Qaeda, Tentara Arab Saudi Tembaki Teman Sekelasnya di Pangkalan AL Amerika
Seorang tentara Arab Saudi menjadi pelaku penembakan di pangkalan Angkatan Laut (AL) AS di Pensacola, Florida.
TRIBUNJATENG.COM, WASHINGTON DC - Seorang tentara Arab Saudi menjadi pelaku penembakan di pangkalan Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) di Pensacola, Florida.
Pelaku diketahui punya hubungan dengan Al Qaeda.
Pernyataan itu disampaikan setelah penyelidik melakukan pemeriksaan terhadap ponsel yang hendak dihancurkan oleh penembak, Mohammed Alshamrani.
• Viral Beredar Foto Pria Bully Bocah Penjual Gorengan Pakai Kaus PLN: Bukan Pegawai Kami
• Fakta Baru Ternyata Bocah Penjual Gorengan Nyaris Tiap Hari Dibully, Polisi Duga Ini Alasan Pelaku
• Saat Pulang, Bocah Penjual Gorengan yang Dibully Ciumi Adiknya: Maaf Tak Bisa Belikan Popok Lagi
• Viral Ular Piton Raksasa Bergelantungan di Atap Rumah Warga, Melahap Bulat-bulat Seekor Posum

Alshamrani mengejutkan publik AS ketika menyerang teman sekelasnya sendiri di Pangkalan AL AS Pensacola, pada Desember 2019.
Tiga orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam insiden itu.
Sementara Alshamrani tersungkur setelah tubuhnya tertembus timah panas.
Alshamrani disebut merupakan tentara Arab Saudi yang tengah menempuh pendidikan terbang di Pensacola, yang dijadwalkan berakhir Agustus 2020.
Dilaporkan CNN dan New York Times via AFP Senin (18/5/2020), penyelidik menemukan bukti komunikasi antara Alshamrani dengan Al Qaeda.
Diwartakan CNBC, bukti itu didapatkan dari dua ponsel yang ditemukan Badan Penyelidik Federal (FBI), di mana Alshamrani mencoba menghancurkan datanya dengan cara ditembak.
Dalam bukti itu, prajurit yang masih berusia 21 tahun tersebut diperintahkan untuk menggelar serangan di Pangkalan Pensacola.
Jaksa Agung AS Bill Barr dan Direktur FBI Christopher Wray direncanakan bakal menggelar konferensi pers mengenai temuan itu.
Sebelum temuan itu muncul, Alshamrani sudah disorot karena mengunggah pesan yang menyebut Negeri "Uncle Sam" sebagai "negara Iblis".
"Saya melawan kejahatan, dan AS sudah sepenuhnya menjadi negara Iblis," tulis Shamrani dalam manifesto yang diunggah di Twitter.
Dia mengatakan dikutip Grup Intelijen SITE, dia tidak membenci AS karena negaranya atau karena praktik kebebasan yang mereka jalankan.
"Saya membenci kalian karena setiap hari, kalian mendukung, mendanai, dan menyokong kejahatan tak hanya terhadap Muslim, tapi juga kemanusiaan," ungkap SITE.